Indosat (ISAT) jual 3.100 menara ke Mitratel dan Protelindo, begini penilaian Moody's



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat utang internasional Moody's Investor Service menilai, penjualan 3.100 menara komunikasi PT Indosat Tbk (ISAT, anggota indeks Kompas100) ke PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akanĀ  memberi dampak positif untuk ketiga perusahaan tersebut.

Bagi ISAT, dana hasil penjualan yang mencapai Rp 6,39 triliun ini dapat digunakan untuk memenuhi rencana belanja modal tahun 2019-2021 yang ditargetkan mencapai Rp 30 triliun. Maklum saja, perusahaan ini memang tengah mengejar ketertinggalannya di kapasitas jaringan 4G dan jangkauan luar Jawa. Menurut Moody's, penjualan aset juga akan berdampak positif ke tingkat likuiditas ISAT.

Baca Juga: Mitratel beli menara Indosat, Telkom Group diprediksi untung


Akan tetapi, skema transaksi sales and leaseback tidak secara material menguntungkan leverage ISAT. Pasalnya, Moody's juga memperhitungkan kapitalisasi sewa operasi menara ke jumlah utang ISAT.

Lembaga ini mengatakan, ISAT akan tetap menjadi anchor tenant di menara-menara tersebut dengan biaya sewa sebesar Rp 10 juta per bulan. "Kami memperkirakan bahwa tingkat leverage Indosat sekitar 3,0x - 3,2x selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan," tulis beberapa analis Moody's dalam Moody's Sector Comment, Kamis (17/10).

Sebagai informasi, dari 3.100 menara yang dijual, Mitratel membeli 2.100 menara dan Protelindo membeli 1.000 menara. Selanjutnya, ISAT akan menyewa kembali menara-menara tersebut untuk jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan.

Baca Juga: Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi

Moody's berharap, Indosat dapat menjual 2.000-3.000 unit menara lagi untuk sumber belanja modal tersebut. Sebagai informasi, setelah menjual 3.100 menara ini, ISAT masih memiliki sisa 5.000 unit menara telekomunikasi.

Editor: Khomarul Hidayat