Industri keramik tingkatkan kapasitas produksi di kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI) memproyeksikan penjualan keramik nasional bertumbuh sebesar 5% secara tahunan atau year-on-year (yoy) di tahun 2019. Optimisme ini didasari oleh prospek penjualan di paruh kedua tahun 2019 yang dinilai lebih baik dari semester I.

“Seperti tren-tren tahun sebelumnya, secara tren permintaan keramik dari segmen menengah ke bawah biasanya meningkat mulai di kuartal III,” ujar Ketua Umum ASAKI, Edy Suyanto kepada Kontan.co.id (22/10).

Kenaikan ini didorong oleh adanya peningkatan kebutuhan keramik untuk perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), proyek renovasi, dan lain-lain. Selain itu, pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di paruh kedua 2019 juga diyakini turut berkontribusi dalam serapan produksi keramik dalam negeri.


Baca Juga: Cahayaputra Asa keramik (CAKK) berencana tambah kapasitas tahun depan

Seiring dengan hal tersebut, sejumlah pelaku industri keramik melakukan ekspansi di paruh kedua tahun 2019. Menurut catatan ASAKI, sebanyak delapan produsen keramik diketahui telah menambah kapasitas produksinya di kuartal III 2019.

Penambahan kapasitas produksi oleh delapan produsen keramik tersebut diproyeksikan menambah kapasitas produksi keramik nasional sebesar 60 juta meter persegi hingga 70 juta meter persegi per tahun. Apabila berjalan lancar, kapasitas tambahan tersebut akan beroperasi di tahun 2020.

Dengan demikian, kapasitas produksi keramik nasional akan menjadi 650 juta meter persegi tahun depan. Asal tahu saja, kapasitas produksi keramik nasional saat ini tercatat sebesar 580 juta meter persegi per tahun dengan tingkat utilitas sekitar 70%. 

Baca Juga: Remajakan Mesin, Kapasitas Produksi Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) Naik 100%

Meski demikian, Edy menilai bahwa industri keramik dalam negeri saat ini masih menghadapi ancaman serbuan impor keramik. Sebenarnya, pemerintah telah menerapkan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) terhadap impor produk ubin keramik dari China. Menurut Edy, penerapan BMTP tersebut sempat berdampak pada penurunan impor keramik dari China sebesar 20%. 

Editor: Wahyu T.Rahmawati