KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan pertumbuhan otomotif dan keinginan Agen Pemegang Merk (APM) untuk mendapatkan pertumbuhan penjualan maka emiten diler terus berekspansi. Hal ini mengingat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia yang masih terbilang rendah. Direktur Utama PT Bintang Oto Global Tbk, Arif Andi Wihatmanto menjelaskan tahun depan bila sudah mendapatkan restu dari APM merk Honda pihaknya akan tambah dua diler lagi. "Bila sudah dapat ijin maka kami akan tambah dua diler lagi di Jawa Timur. Hal ini karena Jawa Timur punya pasar terbesar ketiga di Indonesia. Setelah Jakarta dan Jawa Barat," kata Arif kepada Kontan.co.id, Jumat (19/10). Saat ini emiten berkode saham BOGA ini memiliki empat diler Honda. Yakni berada di provinsi Jawa Timur yakni Madiun, Malang, Probolinggo dan Jawa Tengah yakni di Klaten. Total investasi tanah dan bangunan diler membutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar. Sumber dana masih diperhitungkan oleh manajemen. Pemilihannya antara dari right issue atau internal perusahaan.
Industri otomotif bertumbuh, emiten diler terus ekspansi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan pertumbuhan otomotif dan keinginan Agen Pemegang Merk (APM) untuk mendapatkan pertumbuhan penjualan maka emiten diler terus berekspansi. Hal ini mengingat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia yang masih terbilang rendah. Direktur Utama PT Bintang Oto Global Tbk, Arif Andi Wihatmanto menjelaskan tahun depan bila sudah mendapatkan restu dari APM merk Honda pihaknya akan tambah dua diler lagi. "Bila sudah dapat ijin maka kami akan tambah dua diler lagi di Jawa Timur. Hal ini karena Jawa Timur punya pasar terbesar ketiga di Indonesia. Setelah Jakarta dan Jawa Barat," kata Arif kepada Kontan.co.id, Jumat (19/10). Saat ini emiten berkode saham BOGA ini memiliki empat diler Honda. Yakni berada di provinsi Jawa Timur yakni Madiun, Malang, Probolinggo dan Jawa Tengah yakni di Klaten. Total investasi tanah dan bangunan diler membutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar. Sumber dana masih diperhitungkan oleh manajemen. Pemilihannya antara dari right issue atau internal perusahaan.