Inggris tendang Huawei dari proyek 5G, China meradang



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China geram setelah Inggris mengatakan Huawei Technologies akan dilarang dari jaringan 5G dan mengenai. Liu Xiaoming, Duta Besar China untuk Inggris, menyebut keputusan itu mengecewakan. 

Ia pun mempertanyakan apakah Inggris dapat membuat lingkungan bisnis yang terbuka, adil dan tidak diskriminatif untuk perusahaan dari negara lain.

Baca Juga: AS ancam jatuhkan sanksi terkait Laut China Selatan, begini reaksi Beijing


Di bawah cetak biru yang disetujui oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, operator tidak akan dapat menambahkan komponen Huawei baru ke jaringan 5G mereka setelah 31 Desember tahun ini. 

Semua peralatan yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Shenzhen dan sudah terpasang, perlu dihapus dari infrastruktur 5G pada tahun 2027.

Pengumuman itu adalah kebalikan dari yang ditetapkan oleh pemerintah Johnson kurang dari enam bulan yang lalu, dan merupakan kemenangan diplomatik Presiden AS Donald Trump, yang awalnya gagal membujuk Inggris untuk memblokir perusahaan tersebut dari jaringannya.

Penasihat Keamanan Nasional Trump Robert C. O'Brien yang sedang berada di Paris untuk membahas China dengan rekan-rekannya di Eropa, menyambut baik pengumuman tersebut.

Baca Juga: Donald Trump akhiri status khusus Hong Kong, China siapkan tindakan balasan

Ia mengatakan langkah itu mencerminkan konsensus internasional yang berkembang bahwa Huawei dan vendor tidak dipercaya lainnya menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional, karena terikat dengan Partai Komunis Tiongkok. 

Editor: Tendi Mahadi