Ingin beli Brompton, kenali dulu varian sepeda Brompton berikut ini



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sepeda Brompton semakin mudah dijumpai di jalanan Jakarta di tengah tren olahraga sepeda yang saat ini terjadi. Harga sepeda Brompton yang mencapai puluhan juta rupiah tak mengurangi peminatnya.  

Penggemar sepeda Brompton rela mengeluarkan dana puluhan juta karena keunikan utama dari sepeda lipat tiga asal Inggris tersebut. Keunikannya adalah struktur rangka utama Brompton adalah (main frame) yang dibuat dengan tangan (handmade). Dengan demikian, setiap rangka dibuat unik sebagai karya personal dari masing-masing perajin Brompton di Greenford, pinggiran Kota London.

Baca juga: Ini bocoran soal Kreuz, sepeda 'Brompton' asal Bandung yang viral


Salah satu pematri sepeda Brompton Rebecca Summers bahkan mengaku bisa mengenali sepeda buatannya dari jejak patri pada sambungan besi di rangka Brompton. Bagi dia -dan tentu pematri Brompton lainnya, sepeda itu menjadi semacam karya seni, yang bisa diidentikkan dengan si pembuatnya.

Nah, keunikan lain sepeda Brompton -dibandingkan dengan kebanyakan sepeda lain, adalah bentuknya yang seragam. Artinya, rangka sepeda Brompton hanya dikenal dalam satu model. Apakah memang sepeda Brompton hanya membuat satu varian?

Untuk mainframe, sepeda yang pertama kali dirancang oleh Andrew Ritchie di akhir dekade 70an ini memang hanya mengenal satu model. Namun bukan berarti pembeli tak bisa memilih varian sesuai kebutuhan mereka.

Di era Brompton modern sekarang ini, ada tiga versi sepeda Brompton, yakni Brompton klasik, Brompton elektrik, dan Brompton superlight.

1. Brompton klasik

Sesuai namanya, sepeda Brompton klasik adalah varian yang pertama kali dibuat dan masih menjadi yang paling populer hingga hari ini.  Dengan rangka utama yang seluruhnya menggunakan material steel, sepeda Brompton ini dapat dibuka dan dilipat dalam kisaran waktu 20 detik. Berat rata-rata sepeda ini -tergantung opsi aksesoris- sekitar 11 kilogram.

Selanjutnya : Sepeda Brompton Elektrik

Editor: Adi Wikanto