Ingin ikut lelang aset kredit properti BTN Rp 9,97 triliun? Simak tata caranya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi anda yang ingin berinvestasi di properti dan menghasilkan cuang tinggi ke depan, ada baiknya memanfaatkan lelang aset yang dilakukan perbankan. Perbankan rutin melakukan lelang aset yang merupakan agunan kredit-kredit dengan harga miring.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank yang sebagian besar asetnya merupakan kredit di sektor perumahan memiliki banyak penawaran aset untuk dilelang dengan harga di bawah pasar.

Untuk mendorong penjualan aset dari kredit bermasalah itu, BTN menggelar investor gathering secara virtual bertajuk “Properti Murah di Era New Normal” pada Kamis (30/7). Acara ini mempertemukan ratusan investor di seluruh Indonesia, baik developer, agen penjualan properti, dan investor properti untuk menambah portofolio asetnya.


Baca Juga: Beri kemudahan pengajuan KPR saat pandemi, BTN tawarkan KPR From Home

Penjualan aset lewat lelang yang dilakukan BTN adalah upaya untuk menyehatkan portofolio pembiayaan perseroan. Itu merupakan strategi penyehatan terkahir yang dilakukan jika opsi penagihan sudah tidak berhasil dilakukan.

Selain melakukan penjualan aset lewat lelang, strategi lain yang dilakukan BTN untuk menangani kredit bermasalah dengan penjualan cessie ke investor baru dan melakukan novasi.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, BTN menawarkan 60.132 unit aset properti dengan total nilai Rp 9,97 triliun untuk dijual yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.  Aset properti terdiri dari aset konsumer sebanyak 59.518 dengan nilai Rp 4,43 triliun, aset komersial sebanyak 583 unit dengan nilai Rp 5,25 triliun dan aset syariah 51 unit dengan nilai Rp 295 miliar.

Menurutnya, kegiatan penjualan aset yang dilakukan BTN lebih menarik dibandingkan bank lain karena agunan pembiayaan yang disalurkan BTN selama ini tinggi. "Nilai agunan 170% dari pembiayaan yang disalurkan. Jadi ini keunikan dan kekuatan yang dimiliki BTN, nilai agunannya tinggi," jelas Pahala, Kamis (30/7).

Pahala menjelaskan Investor Gathering yang digelar BTN bertujuan untuk menggalang penjualan aset para debitur Bank BTN yang tidak perform sekaligus sebagai salah satu strategi untuk mendorong pemulihan aset korporasi, yang tidak produktif menjadi aset yang produktif menghasilkan profit, baik ke BTN maupun ke investor baru.

Aset-aset yang ditawarkan BTN tidak hanya perumahan, tetapi juga berupa tanah, resort/kondotel, perkantoran, apartemen, gudang, hingga pabrik yang dapat dikelola atau dijual kembali oleh para investor. 

Editor: Herlina Kartika Dewi