Ingin membawa perusahaan melantai di bursa saham (4)



Hasrat Tarang Jain mengembangkan Varroc Engineering kian berkobar dengan gencarnya ia akuisisi perusahaan. Ini membuat pasar Varroc melebar hingga Eropa dan Amerika. Sejumlah pelanggan kelas kakap pun berhasil didapat lewat akuisisi ini. Tarang berambisi membukukan pertumbuhan penjualan hingga 100% di tahun 2020. Di luar kesibukannya, Tarang memiliki hobi membaca buku.

Setelah melewati lebih dari satu dekade dengan pertumbuhan bisnis yang biasa-biasa saja, Tarang Jain mulai membawa Varroc Group mengebut sejak awal 2000-an. Aksi akuisisi di sejumlah negara menjadi pendorong utama.

Italia jadi negara pertama Varroc memulai kampanye akuisisi global. Diikuti negara lain mulai dari Brasil dan Rusia. Aksi ini memperbesar penjualan sekaligus menarik kepercayaan konsumen.


Kini Varroc tak hanya mengandalkan produsen otomotif lokal yakni Bajaj Auto sebagai sumber penjualan. Namun merek-merek Eropa, Amerika Serikat (AS) hingga Jepang lewat komponen kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.

Keberhasilan ini membuat Tarang keranjingan untuk memperbesar Varroc Group dengan cara anorganik. Dalam beberapa tahun ke depan, Tarang dikabarkan menyiapkan dana sampai INR 900 crore untuk akuisisi sejumlah perusahaan. Salah satunya akuisisi perusahaan komponen otomotif di Turki.

Varroc siapkan dana 42 juta untuk membeli perusahaan di bidang produksi lampu otomotif tersebut. Dengan realisasikan aksi ini, Varroc bisa masuk ke pasar komponen yang memasok pabrikan otomotif di Turki dan sejumlah negara lain di kawasan ini. Ini bakal memperluas cakupan bisnis Tarang di Eropa.

Rencana bisnis Varroc juga ternyata disiapkan masuk ke pasar Afrika Utara dan Amerika Selatan. Varroc dikabarkan menyiapkan dana sebesar 33 juta untuk mengakuisisi sebuah perusahaan yang ada di Maroko. Sebelumnya, Varroc belum sempat menjajal bisnis di benua Afrika.

Sementara di Amerika Selatan, Brasil menjadi sasarannya. Dana sebesar 30 juta disiapkan untuk aksi anorganik Varroc di sana. Rencana ekspansi di kedua negara tersebut kabarnya demi menjalin kesepakatan guna memasok komponen ke dua perusahaan otomotif global yakni VW Group dan Renault-Nissan.

Editor: Tri Adi