Ini 13 saham super big cap Desember 2019, yuk cek valuasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Desember 2019 bisa dibilang bulan ceria bagi para investor dan trader saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sebulan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendaki 4,79%.

Kenaikan IHSG pada bulan pungkasan 2019 itu seolah menjadi kompensasi atas penurunan IHSG selama beberapa bulan sebelumnya.

Pertumbuhan IHSG pada Desember hanya kalah dari kenaikan Januari 2019. Pada bulan pertama 2019 lalu itu IHSG mampu melesat 5,46%.


Baca Juga: IHSG kemana hari ini? Ini prospeknya di market perdana 2020

Meriahnya perdagangan saham pada pengujung tahun 2019 lalu ternyata tercermin pada saham-saham berkapitalisasi pasar (market capitalization) di atas Rp 100 triliun.

Sampai 30 Desember 2019 lalu terdapat 13 emiten dengan market cap di atas Rp 100 triliun (lihat tabel).

Dari 13 emiten tersebut, ada tiga emiten yang mengalami pertumbuhan market cap melebihi pertumbuhan IHSG. Tiga emiten itu adalah Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Barito Pacific (BRPT), dan Bank Mandiri (BMRI). Kapitalisasi pasar TPIA tumbuh 10,37%, BRPT bertambah 9,43%, dan BMRI naik 8,1%.

Sayangnya, dari 13 emiten super big cap tersebut, terdapat tiga emiten pula yang kapitalisasi pasarnya justru turun. 

Mereka adalah Charoen Pokphan Indonesia (CPIN), Indofood CBP (ICBP), dan Unilever Indonedia (UNVR). Market cap CPIN turun 4,41%, ICBP anjlok 2,19%, dan UNVR susut 1,98%.

Baca Juga: IHSG diproyeksi bisa menyentuh 6.750 tahun 2020, faktor ini pemicunya

Dari emiten yang mengalami pertumbuhan kapitalisasi pasar, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tumbuh paling mini yaitu cuma 0,5%. 

Beda lagi cerita kalau kita lihat pertumbuhan market cap secara nominal. 

Editor: Hasbi Maulana