Ini 47 universitas terbaik bidang penelitian versi Kemenristek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) mengumumkan pemeringkatan hasil penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi periode tahun 2016-2018. 

Pemeringkatan berbasis kinerja penelitian ini disampaikan Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam konferensi pers "Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2016-2018" di Gedung II BPPT, Jakarta (19/11). 

Baca Juga: Ini strategi bank BUKU III untuk memacu kinerja hingga akhir tahun


Berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam kelompok Mandiri, 146 perguruan tinggi kelompok Utama, 479 perguruan tinggi kelompok Madya, dan sebanyak 1.305 perguruan tinggi kelompok Binaan. 

Jumlah kontributor sebanyak 1.977 perguruan tinggi, meningkat dari periode tahun 2013-2015 yang hanya mencapai 1.447 perguruan tinggi. 

10 universitas terbaik penelitian 

“10 besar perguruan tinggi dengan kinerja tertinggi, mulai dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana," ujarnya. 

Baca Juga: Pengamat: Belum saatnya menaikkan dana bantuan parpol

Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi untuk periode tahun 2016-2018 dilakukan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas). 

Menteri Bambang menjelaskan bahwa penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi berdampak kepada kuota anggaran penelitian, pengelolaan dana desentralisasi sesuai dengan rencana induk penelitian masing-masing perguruan tinggi, peta kebutuhan program penguatan kapasitas per klaster, dan mekanisme pengelolaan penelitian. 

“Komponen yang dievaluasi meliputi sumberdaya penelitian (30%), manajemen penelitian (15%), luaran/output (50%), dan revenue generating (5%),” jelas Bambang. 

Editor: Handoyo .