KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kartu prakerja yang baru saja diluncurkan pemerintah mendapatkan perhatian dari Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (Hipmi). Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Badan Pengurus Pusat Hipmi Ajib Hamdani mengatakan, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian dalam program kartu prakerja. Pertama, tidak ada tolak ukur yang benar-benar dijadikan sebagai patokan untuk menentukan peserta kartu pra kerja bisa menjadi masalah tersendiri. "Problemnya adalah tidak ada alat ukur yang jelas, dia bisa masuk atau tidak. Ini memang tidak mencerminkan semua hal, tetapi ada yang tidak butuh-butuh amat, dia masih punya uang, tetapi punya kesempatan untuk masuk kartu prakerja," kata dia dalam video konferensi, Senin (27/4).
Ini catatan Hipmi terhadap program kartu prakerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kartu prakerja yang baru saja diluncurkan pemerintah mendapatkan perhatian dari Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (Hipmi). Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Badan Pengurus Pusat Hipmi Ajib Hamdani mengatakan, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian dalam program kartu prakerja. Pertama, tidak ada tolak ukur yang benar-benar dijadikan sebagai patokan untuk menentukan peserta kartu pra kerja bisa menjadi masalah tersendiri. "Problemnya adalah tidak ada alat ukur yang jelas, dia bisa masuk atau tidak. Ini memang tidak mencerminkan semua hal, tetapi ada yang tidak butuh-butuh amat, dia masih punya uang, tetapi punya kesempatan untuk masuk kartu prakerja," kata dia dalam video konferensi, Senin (27/4).