Ini faktor pendorong harga batubara bullish dan proyeksinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara terus melonjak didorong ekpektasi positif pasar terhadap penandatanganan kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.

Mengutip Bloomberg, berdasarkan ICE New Coal untuk kontrak Februari 2020 Jumat lalu harga batubara tembus harga tertinggi sejak 17 September 2019. Pada perdagangan akhir pekan lalu, batubara ditutup di harga US$ 75 per ton.

Baca Juga: Insentif untuk kementerian/lembaga dengan kinerja terbaik cair semester I 2019


Analis Trades Asia Point Futures Deddy Yusuf sebut penguatan harga batubara yang terjadi beberapa hari terakhir salah satunya di dorong oleh adanya optimisme positif pasar terkait kesepakatan trade deal.

"Optimisme pelaku pasar terhadap formalisasi kesepakatan dagang antara Amerika dan China menjadi salah satu katalis positif bagi pasar batubara dan ini tercermin lewat pergerakan harga batubara 2 hari terakhir harga batubara mengalami reli cukup baik," kata Deddy yang dihubungi via jaringan seluler.

Pasalnya, China merupakan importir batubara terbesar di dunia. Dengan adanya formalisasi kesepakatan dagang antara AS-China dianggap dapat menjadi stimulus positif bagi permintaan batubara di pasar.

Baca Juga: Profil Kredit Melemah, Prospek Peringkat Gajah Tunggal Turun Jadi Negatif

Sepanjang tahun 2020 sendiri, Deddy nilai pergerakan harga batubara akan relatif stabil didorong beberapa faktor terutama terkait kesepakatan dagang antara AS-China dan AS yang dikabarkan menarik diri dari perjanjian Iklim Prancis yang mengindikasikan AS tengah menghidupkan kembali tambang batubara.

"Kalau saya melihat dan baca juga dari badan energi internasional sepertinya harga batubara sepertinya sampai 2024 nanti masih akan bergerak stabil," papar Deddy.

Editor: Noverius Laoli