Ini hal-hal yang dilaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke DPR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Pengawas Penanganan Covid-19 DPR mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat yang digelar virtual pada Kamis (16/4). Anies pun memberikan sejumlah laporan dan mengusulkan sejumlah hal terkait penanganan virus corona alias Covid-19 di DKI Jakarta.

Di antaranya mengenai kapasitas tes Covid-19, kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, dan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Rapat dipimpin Ketua Tim Pengawas Penanganan Covid-19 Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Berikut catatan laporan Anies kepada DPR. 


DKI butuh 10.000 APD per hari 

Anies menyampaikan, ada peningkatan kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19. Ia menjelaskan, saat ini kebutuhan APD di DKI Jakarta mencapat 10.000 unit. 

"Sampai dengan minggu lalu, kebutuhan APD kami sekitar 5.000 per hari. Sekarang kebutuhan itu sudah meningkat. Tidak lagi 5.000 per hari, tapi menjadi 10.000 per hari," kata Anies. 

Baca Juga: Anies: PSBB harus diperpanjang, wabah corona tak bisa selesai dalam 14 hari

Menurut dia, peningkatan signifikan itu disebabkan aktivitas tenaga kesehatan yang meningkat dan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 yang juga membutuhkan APD. 

Pemerintah, kata Anies, harus bersiap-siap memenuhi kebutuhan APD yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. "Secara umum memang kebutuhan APD terpenuhi, tapi kebutuhan meningkat signifikan. Ke depan, kita harus bersiap kebutuhan lebih tinggi lagi daripada sekarang," ucap dia.  

Editor: Anna Suci Perwitasari