Ini kata pengusaha soal kebutuhan pendanaan korporasi yang naik pada September 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Bank Indonesia (BI) menyimpulkan bahwa kebutuhan pembiayaan korporasi pada September 2020 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2020).

Menurut Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Agung Dharmawan bilang bahwa kebutuhan pendanaan pasti telah terencana. "Kalau sampai bahasa cukup tinggi mungkin bukan begitu, karena semua sudah terencana," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (19/10).

Kendati begitu, ia mengakui bahwa dari sektor konstruksi secara besaran kebutuhan proyek, kebutuhan modal kerja, dan investasi akan lebih meningkat di semester II ini. Terlebih di semester kedua ini optimisme mulai meningkat sehingga proyek-proyek sudah mulai terlihat geliatnya.


Baca Juga: Ada pinjaman sindikasi jatuh tempo Februari 2021, Pan Brothers bakal refinancing

Dari sisi perusahaan sendiri, Agung menilai kebutuhan dana hingga tutup nanti belum terlalu besar. Perusahaan memilih fokus pada dua proyek yaitu proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo dan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh.

Dari kedua proyek tersebut, Agung mengakui investasi pada proyek tersebut cukup besar. Namun, ia juga menekankan bahwa proyek tersebut bersifat multiyears. Walau begitu, ia menyebut kebutuhan pendanaan dari eksternal tetap ada. "Tetap perlu pendanaan eksternal, makanya lagi proses obligasi," sebutnya.

Lanjutnya, aksi korporasi tersebut karena selain adanya proyek perusahaan merasa perlu bersiap melihat optimisme ekonomi yang mulai keliatan dengan aktivitas pemulihan ekonomi dari pemerintah yang berjalan baik.

Berdasarkan prospektus yang telah diterbitkan, emiten berkode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan menggunakan dana tersebut sekitar 50% untuk belanja modal berupa aset tetap seperti alat proyek dan pabrik dan penyertaan proyek investasi infrastruktur. Proyek investasi yang dimaksud adalah proyek strategis nasional dengan pemerintah Indonesia, serta proyek dengan swasta.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) fokus eksekusi proyek jasa pertambangan eksisting di sisa tahun

Selain itu, sebanyak 31,25% hasil emisi obligasi bakal diserap untuk kebutuhan pelunasan utang (refinancing). Selanjutnya, Adhi Karya juga akan memanfaatkan emisi untuk modal kerja proyek light rail transit (LRT) dan proyek infrastruktur lainnya.

Editor: Handoyo .