Ini konsep perang baru Amerika Serikat: Tidak ada garis di medan tempur



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hampir sepanjang tahun ini, para perencana di Pentagon alias Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengembangkan Konsep Perang Bersama yang baru.

Ini sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memandu, bagaimana Pantagon berperang dalam beberapa dekade mendatang.

“Apa yang saya perhatikan adalah, sebagai lawan, dari semua yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, perbedaan terbesar adalah, di masa depan, tidak akan ada garis di medan perang,” kata Jenderal John Hyten, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, dalam acara yang digelar lembaga think tank Institut Hudson, Rabu (12/8) lalu, seperti dikutip Defence News.


Baca Juga: Kian panas, China kerahkan pembom H-6J ke Pulau Woody di Laut China Selatan

Struktur saat ini, menurut Hyten, adalah tentang membagi wilayah operasi. “Ke mana pun kita pergi, jika kita harus bertempur, kita menetapkan tepi depan daerah pertempuran, kita telah menetapkan garis koordinasi dukungan tembakan, garis depan pasukan, dan kita berkata, oke, Angkatan Darat bisa beroperasi di sini. Angkatan Udara bisa beroperasi di sini," ujarnya.

“Semuanya tentang garis sekarang," sebut Hyten. "Tapi, untuk berfungsi dalam lingkungan modern yang diperebutkan, garis-garis itu dihilangkan".

Apa artinya dalam praktik? Secara efektif, Hyten menguraikan visi, di mana setiap kekuatan dapat mempertahankan dirinya sendiri  untuk menahan musuh dan memiliki kemampuan serangan yang dalam, dibangun di sekitar sistem komando dan kontrol terpadu.

Baca Juga: Panas dengan China, AS kirim pesawat pembom nuklir ke pulau rahasia di Samudra Hindia

“Kekuatan Angkatan Laut dapat mempertahankan diri atau menyerang lebih dalam. Angkatan Udara dapat mempertahankan dirinya sendiri atau menyerang lebih dalam. Marinir membela diri atau menyerang jauh (ke dalam),” katanya. "Semua orang".

Integrasi dengan negara lain

Editor: S.S. Kurniawan