KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dan ENI, perusahaan migas Italia, akhirnya tidak lagi melanjutkan kerjasama pada proyek kilang hijau (green refinery) Plaju, Sumatra Selatan. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/1). "Awalnya kerjasama dengan ENI sebagai mitigasi resiko teknis sebab dia terbukti sejak 2004, tapi dalam perjalanan ada penolakan di bank CPO kami di Eropa," jelas dia. Nicke melanjutkan, akibat penolakan ENI menjadi ragu karena perusahaan tersebut berkewajiban menerapkan standar sertifikat internasional. Sertifikat ini sendiri belum dimiliki oleh sebagian besar produsen CPO yang menyuplai bagi Pertamina.
Ini penyebab Pertamina dan ENI pisah dalam menggarap green refinery
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dan ENI, perusahaan migas Italia, akhirnya tidak lagi melanjutkan kerjasama pada proyek kilang hijau (green refinery) Plaju, Sumatra Selatan. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/1). "Awalnya kerjasama dengan ENI sebagai mitigasi resiko teknis sebab dia terbukti sejak 2004, tapi dalam perjalanan ada penolakan di bank CPO kami di Eropa," jelas dia. Nicke melanjutkan, akibat penolakan ENI menjadi ragu karena perusahaan tersebut berkewajiban menerapkan standar sertifikat internasional. Sertifikat ini sendiri belum dimiliki oleh sebagian besar produsen CPO yang menyuplai bagi Pertamina.