Ini penyebab utama keguguran pada ibu hamil



KONTAN.CO.ID - Kabar duka dibagikan oleh istri Sule, Nathalie Holscher. Nathalie Holscher mengalami keguguran usai sebelumnya mengumumkan kehamilannya di Desember 2020 lalu.

Ada beragam penyebab perempuan mengalami keguguran. Namun, berikut terdapat sejumlah penyebab utama ibu hamil mengalami keguguran menurut Web MD

Penyebab keguguran 

Berikut gambaran umum dari beberapa penyebab paling umum dari keguguran:


1. Kromosom abnormal

Jika keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama, lebih dari separuhnya disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik pada bayi, seperti warna rambut dan mata. 

Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau dengan jumlah yang rusak. Kelainan pada kromosom bayi yang belum lahir dapat menyebabkan salah satu dari beberapa masalah, di antaranya adalah:

  • Blighted ovum (kehamilan anembrionik). Tidak ada embrio yang berkembang.
  • Kehamilan mola atau hamil anggur. Kedua set kromosom pada bayi berasal dari ayah, sedangkan tidak ada yang berasal dari ibu. Plasenta tidak tumbuh secara normal, dan janin tidak berkembang.
  • Kehamilan mola parsial. Ayah memberikan dua set kromosom sebagai tambahan set dari ibu. Embrio mungkin mulai berkembang tetapi segera berhenti.
  • Selain itu, terdapat beberapa kelainan kromosom yang dapat menyebabkan keguguran seperti trisomi 13, 18, 21 (Down Syndrome), monosomi (sindrom Turner), dan masalah kromosom seks lainnya.
Baca Juga: Segar, ini manfaat kunyit asem untuk kesehatan tubuh

2. Kondisi medis ibu 

Kondisi kesehatan ibu hamil juga menjadi salah satu penyebab keguguran. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Infeksi seperti cytomegalovirus atau rubella
  • Penyakit jangka panjang yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi
  • Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya
  • Masalah dengan rahim atau leher rahim, seperti fibroid, bentuk rahim yang tidak normal, atau leher rahim yang terbuka dan melebar terlalu dini, yang disebut insufisiensi serviks.
  • Infeksi PMS seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV
  • Masalah pembekuan darah yang menghalangi pembuluh darah yang membawa aliran darah ke plasenta
3. Gaya hidup

Kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang seperti merokok baik aktif dan pasif, minum minuman beralkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang. 

Baca Juga: Ini penyebab dan komplikasi radang panggul, Anda perlu tahu