KONTAN.CO.ID - Saat pandemi virus corona baru terus berkembang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, banyak orang yang menarik ke perbandingan dengan virus penyebab flu. WHO menyatakan, virus corona baru dan virus flu sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan. Namun, ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan cara penyebarannya. "Ini memiliki implikasi penting bagi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan untuk menanggapi setiap virus," kata WHO dalam laman resminya.
Apa kesamaan virus corona baru dan virus flu?
Menurut WHO, ada dua persamaan antara virus corona baru dan influenza, yakni:
- Virus corona baru dan virus flu memiliki gejala penyakit yang serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, mulai dari asimtomatik atau ringan hingga parah dan menyebabkan kematian.
- Kedua virus menular melalui kontak, tetesan, dan fomites. Sehingga, tindakan kesehatan masyarakat untuk mencegah infeksi juga sama. Misalnya, menjaga kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik, seperti menutup mulut saat batuk dengan siku tangan atau tisu.
Apa perbedaan virus corona baru dan virus flu?
WHO menyebutkan, kecepatan penularan merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut. Flu memiliki masa inkubasi atau waktu dari infeksi hingga muncul gejala yang lebih pendek dibanding virus corona baru. Begitu juga dengan interval serial atawa waktu antara kasus berturut-turutnya.
Interval serial untuk virus corona baru sekitar 5-6 hari. Sedangkan untuk virus influenza, interval serialnya adalah 3 hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari virus corona baru. Penularan dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan virus sebelum muncul gejala, merupakan pendorong utama penularan flu. Sebaliknya, "Kami mengetahui, ada orang yang dapat menularkan virus Covid-19 dalam 24 hingga 48 jam sebelum timbul gejala. Tapi, saat ini, hal itu tampaknya bukan pendorong utama penularan," ujar WHO.
Baca Juga: WHO: Jika hanya vaksin, tidak akan mengakhiri pandemi virus corona Editor: S.S. Kurniawan