Ini strategi Summarecon Agung (SMRA) beroperasi pada fase new normal



KONTAN.CO.ID -  PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tengah mempersiapkan beberapa skenario antisipasi penerapan new normal di tengah mewabahnya virus corona baru atau Covid-19 yang belum teratasi. Seperti telah melakukan berbagai pemasaran melalui media yang ada di tengah penyebaran pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengklaim kondisi kelangsungan usaha perseroan tidak terganggu dengan adanya penyebaran pandemi Covid-19. Menurutnya, perseroan telah menjalankan aktivitas work from home (WFH) dan sistem yang dipergunakan sepenuhnya telah dapat dilakukan di luar kantor.

Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang dikoleksi asing saat IHSG jatuh pada sesi I Rabu (13/5)


Sementara itu, dalam pemasarannya pun BSDE sudah mulai mengintegrasikan pemasaran digital dengan menggunakan sosial media hingga virtual reality untuk memasarkan kepada para konsumennya.

Terkait aktivitas penjualan, Jemmy menyebut, SMRA melakukan berbagai pemasaran melalui media yang ada. Akan tetapi, perseroan tidak melakukan kegiatan pameran untuk sementara waktu.

"Kita akan menjalankan aktivitas dengan tetap mematuhi aturan pemerintah seperti new normal. Pasti akan banyak penyesuaian baru. Untuk membatasi berkumpulnya khalayak umum serta melakukan perjanjian apabila terdapat permintaan dari pelanggan berdasarkan pembagian waktu yang telah ditetapkan,” kata Jemmy kepada kontan.co.id, Selasa (26/5).

Asal tahu saja, SMRA capai progres marketing sales 19% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Sepanjang tahun 2020, Summarecon Agung membidik marketing sales Rp 4,5 triliun.

Baca Juga: Corona lebih jadi tantangan bagi Summarecon (SMRA) & Modernland (MDLN)

Jemmy menyebutkan, realisasi marketing sales sepanjang kuartal I 2020 sebesar Rp 855 miliar atau setara 19% dari target tahun ini. "Kontribusi utama masih dari kawasan Summarecon Serpong," ujarnya.

Menilik data perusahaan, Summarecon Serpong menyumbang marketing sales 41% atau setara Rp 351 miliar. Kemudian disusul dari kawasan Sumarecon Bekasi sebesar Rp 236 miliar atau setara 28%. Setelahnya disusul Bandung, Kelapa Gading, Makassar, dan Karawang.

Editor: Noverius Laoli