KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa produk
unitlink di sejumlah perusahaan asuransi jiwa mampu memberikan imbal hasil (
return) positif, namun ada pula produk
unitlink yang mengalami sedikit penurunan. Berdasarkan data Infovesta, rata-rata imbal hasil
unitlink saham terkoreksi 1,64% sepanjang tahun berjalan (
year to date/YtD) hingga periode Oktober 2023. Di unitlink pendapatan tetap (
fixed income) memberikan
return 0,94% YtD. Selanjutnya, rata-rata
return unitlink campuran (
balanced unitlink) terkoreksi 0,65% YtD dan untuk
unitlink pasar uang (
money market) mampu memberikan
return 1,75% YtD.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani mengatakan tertekannya
unitlink saham karena
underlying-nya yang tertekan pula. Meski begitu, dia bilang, menjelang akhir tahun bakal positif.
Baca Juga: Allianz Syariah Nilai Hal Ini yang Bikin Dua Perusahaan Tak Ikut Spin Off UUS “Menjelang akhir tahun positif karena ada potensi
window dressing dan pasar sudah mendapat sentimen positif dari data inflasi AS sehingga pasar sangat
confident tidak akan ada kenaikan suku bunga lebih lanjut maupun dari The Fed atau BI,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (17/11). Arjun menuturkan, hal tersebut akan mendorong pasar saham di akhir tahun ini dan tahun depan, di mana ada ekspektasi pemangkasan suku bunga. “Menjelang tahun depan juga ada sentimen positif dari pemilu yang berpotensi membuat konsumsi masyarakat melonjak karena anggaran besar sehingga mendorong pasar saham,” tuturnya. Lantas siapa saja produk
unitlink yang menjadi jawara di setiap segmen tersebut? Di mulai dari
unitlink pasar uang, posisi pertama diduduki oleh produk
unitlink AFI Dynamic Money milik PT AXA Financial Indonesia, di mana memberikan
return sebesar 5,01% YtD. Berdasarkan prospektusnya, penempatan investasi produk untlink Dynamic Money berada pada sektor energi, perindustrian, perbankan, barang konsumen primer, infrastruktur, barang baku, dan kesehatan. Kemudian, pada produk
unitlink saham posisi pertama dipegang oleh PFI Mega Life USD Global Equity milik PT PFI Mega Life Insurance yang memberikan imbal hasil sebesar 28,63% YtD. Berdasarkan prospektusnya, PT PFI Mega Life Insurance menempatkan investasi produk
unitlink tersebut melalui mata uang Dolar Amerika Serikat pada efek yang bersifat portofolio ekuitas dan reksadana saham yang memiliki fundamental kuat dan pertumbuhan laba yang stabil. PT BNI Life Insurance lewat produk BLife Link Saham Aktif juga masuk dalam jajaran pemberi
return tinggi senilai 4,69% YtD. Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan mengakui secara bulanan (month to date/Mtd) Blife Link Saham Aktif memberikan hasil investasi terkoreksi sekitar 4%-5%.
Baca Juga: BRI Life Cetak Aset Rp 23,45 Triliun, Begini Penempatan Aset Investasinya “BLife Link Saham Aktif YtD Oktober memberikan
return 4,69%. Kemudian untuk produk Syariah yaitu BNI Life Syariah Equity Fund masih tercatat positif 3,29% YtD Oktober,” ujarnya kepada KONTAN. Eben menyebutkan, penempatan investasi produk
unitlink saham tersebut pihaknya aktif melakukan
manage sehingga setiap bulannya bisa disesuaikan (
rebalancing) ke sektor-sektor yang di proyeksikan akan tumbuh. “Secara YtD Oktober, sektor infrastruktur memang masih tercatat paling
perform, kami pun sempat mengambil peluang dari sektor ini. Selain itu momentum kenaikan di sektor energi dan volatilitas di sektor keuangan juga kami manfaatkan untuk
taking profit,” sebutnya.
Editor: Tendi Mahadi