KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah terus memperbanyak pos pelayanan vaksin Covid-19 untuk mengejar target vaksinasi 2,5 juta per hari. Meski masyarakat juga antusias, tapi terkadang ada yang gagal mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 akibat kurangnya persiapan. Untuk Anda yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19, lakukan sejumlah persiapan agar proses vaksinasi lancar dan aman serta membawa dampak semaksimal mungkin. Dengan demikian, Anda tidak akan kecewa telah mengantri di pos pelayanan vaksin. Dokter Reisa Broto Asmoro, yang juga Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menyarankan tiga langkah inti persiapan calon penerima vaksin Covid-19. Menurutnya, anggota masyarakat yang sudah punya jadwal terkonfirmasi melakukan persiapan diri sebaik mungkin menjelang hari suntik vaksin Covid-19.
“Vaksin (Covid-19) dapat menyelamatkan nyawa. Vaksin selama ini telah terbukti dapat melindungi kita dari berbagai penyakit menular. Dan vaksin Covid-19 yang digunakan pada masa darurat Pandemi ini efektif mengurangi resiko infeksi berat dan fatal dari covid-19. Jadi, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan dampak yang optimal, yakni tercipta kekebalan tubuh semaksimal mungkin,” kata Reisa dikutip dari situs Covid19.go.id. Hingga 5 Juli 2021, sebanyak 32.302.268 warga Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama. Sedangkan vaksin Covid-19 tahap kedua sudah mencapai 14.035.934 jiwa. Jika Anda ingin mendapatkan vaksin Covid-19, lakukan sejumlah persiapan agar berjalan lancar. Pasalnya, banyak masyarakat yang tertunda proses vaksinasi karena kurangnya persiapan sebelum suntik vaksin Covid-19. “Praktekkan tiga langkah persiapan, sebelum mendapatkan tiga manfaat vaksinasi,” ujar Reisa. Baca juga:
Tak hanya mencegah infeksi virus corona, ini manfaat lain vaksin Covid-19 Berikut persiapan sebelum suntik vaksin Covid-19
- Lakukan pendaftaran dan pastikan apabila nama sudah terdaftar
Persiapan pertama sebelum suntik vaksin Covid-19 adalah melakukan pendaftaran. Seperti diketahui, saat ini terdapat pos vaksinasi di berbagai kota dan membuka pendaftaran daring atau kolektif. Silahkan melakukan pendaftaran dengan cara yang tepat sesuai pentunjuk panitia penyelenggara sebelum datang ke tempat vaksinasi. “Hindari datang langsung tanpa perjanjian karena akan membuka peluang antrian panjang dan kerumunan yang akan merugikan semua pihak,” tegas Reisa.
- Periksa kesehatan dan pastikan kondisi fit sebelum divaksinasi
Persiapan kedua sebelum suntik vaksin Covid-19 memeriksa kesehatan tubuh dan memastikan kondisi badan dalam kondisi fit. Bagi calon penerima vaksin baik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ataupun yang selama ini belum mengetahui kondisi kesehatannya seperti apa. Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan meminta rekomendasi dokter sebelum menerima vaksin covid-19. “Pastikan suhu tubuh kita normal, dibawah 37,3 derajat celcius dan tekanan darah dibawah 180 per 110,” ujar Reisa.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sejak Februari 2021 juga telah menyatakan bahwa penderita hipertensi atau darah tinggi dapat divaksinasi apabila tekanan darahnya dalam kondisi terkontrol dan dibawah 180/110 MmHg pada saat dilakukan vaksinasi. Begitu juga dengan penderita Diabetes, mereka dapat divaksinasi sepanjang kondisi kadar gulanya terkontrol dan tidak sedang mengalami gangguan akut. Penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin dengan syarat sudah tidak menjalani terapi imunosupresi. Sedangkan penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan pasca sembuh. “Dan kabar baik lainnya, Ibu menyusui saat ini juga sudah diketahui dapat diberikan vaksinasi,” ujar Reisa. “Oh ya, boleh loh pasang foto selfie atau pose kita senang setelah divaksin. Sebarkan kabar gembira itu bagus, namun sertifikat vaksinasi tidak perlu di-posting ya. Cukup untuk arsip data kesehatan kita saja,” ucap dr. Reisa, mengingatkan bahwa di dalam sertifikat itu ada QR Code yang menyimpan data pribadi. Simak persiapan sebelum vaksin Covid-19 di halaman selanjutnya
Editor: Adi Wikanto