Inilah sejumlah spekulasi dan kecemasan pasca ledakan masif di Beirut



KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Kota Beirut tengah dilanda musibah besar. Tiga ledakan terjadi di kota ini. Adegan di kota terlihat seperti zona perang. Bagi banyak orang di Lebanon, ini mungkin memunculkan kembali kenangan beberapa dekade yang lalu selama Perang Saudara terjadi. Namun kali ini, adegan kehancuran terjadi hanya dalam waktu setengah jam pada Selasa malam.

Melansir Jerusalem Post, setidaknya tiga ledakan terjadi di pelabuhan Lebanon. Ratusan orang mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam ledakan, bertanya-tanya apa yang terjadi. Dari Dahiyeh ke bukit-bukit di sekitar Beirut, mereka melihat apa yang tampak lebih seperti ledakan nuklir dari film daripada sesuatu yang dialami dalam kehidupan nyata. Banyak wartawan yang berbasis di Beirut juga melihat ledakan tersebut. Semuanya tampak tertegun.

Baca Juga: Dugaan Trump, ledakan Beirut tampaknya berasal dari 'serangan bom'


Beberapa detektif dari Aurora Intel di Twitter menemukan video yang tampak jelas seperti penyimpanan kembang api perlahan meledak dalam ledakan kecil sebelum yang besar. Samir Madani, salah satu pendiri Tanker Trackers, mencatat bahwa dua kapal baru-baru ini tiba. Mereka adalah kapal kargo Mero Star dan Raouf H. Mereka berdua berasal dari Ukraina. Mereka bisa mengangkut sejumlah hal, termasuk kembang api.

Jerusalem Post memberitakan, pertanyaan yang diajukan sebagian orang adalah apakah ada amunisi lain di daerah itu yang menyebabkan ledakan lebih besar. Mungkinkah gudang di dekatnya memiliki pupuk atau nitrat? Mungkinkah ini terkait dengan perdagangan senjata Hizbullah? Ini adalah pertanyaan yang muncul dalam benak warga Lebanon. Pertanyaan juga muncul mengapa ada orang yang menyimpan amunisi yang begitu dekat dengan wilayah sipil. 

Baca Juga: Horor ledakan di Beirut Lebanon, korban tewas terus bertambah

Beberapa pihak di Lebanon berspekulasi bahwa rudal atau semacam serangan telah menyebabkan kehancuran. Orang-orang awam mungkin menduga ini adalah serangan nuklir. Namun, pernyataan para ahli menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin dan hanya karena orang tidak mengerti apa yang dilakukan dan terlihat seperti senjata nuklir.  Teori non-rudal terus berlanjut hingga malam hari dengan laporan bahwa orang-orang telah "melihatnya", meskipun tidak ada bukti serangan udara. Ketegangan antara Hizbullah dan Israel tidak diragukan mendukung penjelasan ini.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie