Intiland Development (DILD) Tak Bagi Dividen, Ini Peruntukan Laba 2023



KONTAN.CO.D - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) kembali absen bagi dividen. Hal itu disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023, Kamis (30/5).

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui tujuh agenda rapat yang diusulkan Perseroan. 

Ketujuh agenda RUPS Tahunan tersebut antara lain Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan, Penggunaan Laba Bersih, Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2024, Penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen, perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. 


Baca Juga: Maksimalkan PPN DTP, Intiland (DILD) Luncurkan Program Intiland Sunshine Fair

Berkaitan dengan agenda perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi mengatakan bahwa pemegang saham telah menerima pengunduran diri Moedjianto Soesilo Tjahjono dari jabatannya selaku Wakil Direktur Utama Perseroan dan Ping Handayani Hanli dari jabatannya selaku Direktur Perseroan. 

 
DILD Chart by TradingView

“RUPST lalu memberikan persetujuan atas pengangkatan Ping Handayani Hanli sebagai Komisaris dan Novita Anggriani sebagai Direktur Perseroan yang baru,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/5). 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris ini akan memperkuat jajaran manajemen Intiland. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Getol Lanjutkan Pengembangan Rumah Tapak

“Kami percaya perubahan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan Perusahaan ke depan dan untuk jangka panjang,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Pemegang saham Perseroan juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023 senilai Rp 174,1 miliar. 

Dari perolehan laba bersih tersebut, sebesar Rp 2 miliar digunakan sebagai dana cadangan wajib perseroan serta sisa laba bersih sebesar Rp 172,1 miliar akan dicatat sebagai saldo laba.

Selain agenda tersebut, perseroan juga menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap III Tahun 2022 sejumlah Rp250 miliar.

Hingga 31 Desember 2023, Perseroan telah menggunakan seluruh dana yang diperoleh sesuai dengan peruntukannya. Sebesar Rp 119,9 miliar digunakan untuk pembayaran sebagian utang pokok perseroan dan entitas anak, sebesar Rp 126,8 miliar untuk penambahan modal kerja Perseroan dan entitas anak, dan sisanya sebesar Rp3,2 miliar untuk biaya penawaran umum.

Asal tahu saja, DILD membukukan pendapatan usaha Rp 3,9 triliun di tahun 2023. Ini naik Rp758,1 miliar atau 24% dibandingkan tahun 2022.

Editor: Noverius Laoli