Intip Rekomendasi Saham BBTN yang Dikabarkan Mau Mengakuisisi Bank Muamalat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana mengakuisisi Bank Muamalat. Katalis tersebut disambut positif analis dan akan mendongkrak prospek kinerja perseroan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, alasan BBTN untuk akuisisi bank syariah sebagai langkah untuk mempermudah proses spin off BTN Syariah. Sebab menurutnya, jika mendirikan Bank Umum Syariah (BUS) maka banyak biaya-biaya yang perlu dikeluarkan.

Bank BTN Syariah hingga kuartal II 2023 telah memiliki aset sebesar Rp 46,27 triliun atau hampir menyentuh syarat maksimal wajib spin off menjadi BUS. 


"Sehingga kami menilai menguntungkan bagi Bank BTN Syariah untuk memilih mengakuisisi bank syariah yang telah berbentuk BUS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).

Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.000, Simak Tiga Sentimen Utama dan Rekomendasi Saham Pekan Ini

Namun memang, sejauh ini masih dalam bentuk evaluasi dan pembahasan lebih dalam terkait dengan bank mana yang akan menjadi pilihan. 

"Sehingga tampaknya terlalu dini apabila mengatakan Muamalat sebagai pilihan, tetapi apabila benar, tentu sinergi ini akan sangat baik adanya," sambungnya.

Di sisi lain, peluang ke arah Bank Mualat terlihat lebih besar. 

"BBTN menargetkan untuk menyelesaikan pemisahan unit syariahnya pada akhir tahun 2023, bertepatan dengan rencana IPO Bank Muamalat," tulis Senior Analyst Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset, Kamis (16/11).

Namun, dirinya menegaskan belum dapat mengkonfirmasi rencana M&A antara BTN Syariah dan Bank Muamalat. Yang jelas ia menilai positif wacana tersebut, melihat Bank Muamalat merupakan bank syariah terbesar kedua di Indonesia dengan aset sebesar Rp 66 triliun, yang setara dengan 8% pangsa pasar dari total aset bank syariah.

Karenanya, dengan asumsi rencana tersebut terwujud maka entitas yang digabungkan akan memiliki aset gabungan mencapai Rp 112 triliun, atau setara dengan 14% pangsa pasar. Meskipun memang masih akan berada di bawah BRIS yang memiliki pangsa pasar hampir 40%.

Nico melanjutkan, di luar sentimen akuisisi, katalis lain yang akan mendorong kinerja BBTN dari adanya insentif pembebasan PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp 2 miliar. Ini mengingat BBTN merupakan salah satu bank dengan fokus segmentasi penyaluran KPR.

Baca Juga: OCBC Sekuritas Pertahankan Rating Buy Bank Tabungan Negara (BBTN), Begini Ulasannya

Tidak hanya itu saja, menurut Bank Indonesia (BI) kredit properti hingga Juli 2023 masih tumbuh 9% YoY. Penyaluran kredit dari real estate sendiri tumbuh 12,7% YoY dari sebelumnya tumbuh 11,6%.

"Tentu ini menjadi bekal yang menarik bagi BBTN karena bermain di sektor properti," sambungnya.

Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya menambahkan pada semester II ini pemulihan kredit BBTN diperkirakan meningkat. Manajemen mengatakan bahwa nilai aset agunan dari kredit yang telah dihapusbukukan meningkat karena lokasi aset yang baik dan permintaan properti yang meningkat.

 
BBTN Chart by TradingView

Editor: Tendi Mahadi