KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sebanyak lima emiten produsen semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melaporkan kinerja keuangan per kuartal III-2023. Hasilnya, kinerja emiten semen sepanjang sembilan bulan pertama 2023 bervariasi, dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP) dan PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR) berkinerja paling moncer. Kedua emiten semen ini sukses membukukan pertumbuhan pendapatan dan juga laba bersih. SMBR misalnya, membukukan pendapatan Rp 1,45 triliun atau meningkat 9,84% jika dibandingkan akhir September 2022 yang berada pada angka Rp 1,32 triliun.
Laba bersih hingga akhir September 2023 berada pada angka Rp 54 miliar, naik 25,11% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang berada di angka Rp 43,16 miliar.
Baca Juga: Solusi Bangun (SMCB) Jual 10,07 Juta Ton Semen dan Terak hingga Kuartal III Pada periode yang sama, volume penjualan semen SMBR tercatat bertumbuh 9% menjadi 1,52 juta ton dari semula 1,40 juta ton pada posisi per akhir September 2022. Sementara untuk INTP, laba bersih emiten produsen semen merk Tiga Roda ini tercatat di angka Rp 1,26 triliun. Laba bersih INTP berhasil tumbuh 33,84% dibanding laba bersih per September 2022 sebesar Rp 946,85 miliar. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan INTP kenaikan pendapatan, di mana INTP mengantongi pendapatan neto senilai Rp 12,92 triliun sampai akhir September 2023. Raihan ini meningkat 10,80% secara tahunan atau
year-on-year (yoy) dibandingkan pendapatan bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,66 triliun.
Pendorong tumbuhnya kinerja INTP datang dari naiknya volume penjualan semen. Selama 9 bulan pertama 2023, Indocement berhasil menjual sebanyak 12,5 juta ton semen. Penjualan ini lebih tinggi 0,9 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Penjualan Semen Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Naik 7,5% Per September 2023 ”Walaupun penjualan semen nasional negatif, Indocement berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,5%,” kata Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement kepada Kontan.co.id. Kata Dani, pertumbuhan penjualan sepanjang periode tersebut banyak disumbang oleh pertumbuhan penjualan semen di wilayah luar Pulau Jawa, terutama di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan bagian timur Indonesia. Berbeda nasib, pesaing terbesar INTP yakni PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) justru kinerjanya kurang menggigit. Per akhir September 2023, emiten pelat merah ini meraih laba bersih senilai Rp 1,71 triliun. Laba bersih SMGR hanya naik 1,78% bila dibandingkan laba bersih per September 2022 yang sebesar Rp 1,68 triliun.
Editor: Noverius Laoli