KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (3/4/2025) lalu, harga saham anjlok tajam setelah Presiden Donald Trump sehari sebelumnya mengumumkan tarif besar-besaran sebesar 10% pada semua mitra dagang AS. Tak hanya itu, Trump juga memberlakukan pungutan yang lebih tinggi pada negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan AS. Dengan aksi jual yang terjadi pada hari Kamis, indeks S&P 500 kini telah merosot lebih dari 11% dari rekor tertingginya pada bulan Februari. Kondisi tersebut menempatkan indeks dalam wilayah koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan 10%. Investor dan ekonom sama-sama khawatir bahwa kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang dengan mitra dagang negara tersebut dan mendorong inflasi lebih tinggi, dua faktor yang dapat mendorong AS menuju perlambatan ekonomi.
Investor dan Ekonom Sama-Sama Cemas Tarif Trump, Ini Nasihat Jitu Warren Buffett
KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (3/4/2025) lalu, harga saham anjlok tajam setelah Presiden Donald Trump sehari sebelumnya mengumumkan tarif besar-besaran sebesar 10% pada semua mitra dagang AS. Tak hanya itu, Trump juga memberlakukan pungutan yang lebih tinggi pada negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan AS. Dengan aksi jual yang terjadi pada hari Kamis, indeks S&P 500 kini telah merosot lebih dari 11% dari rekor tertingginya pada bulan Februari. Kondisi tersebut menempatkan indeks dalam wilayah koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan 10%. Investor dan ekonom sama-sama khawatir bahwa kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang dengan mitra dagang negara tersebut dan mendorong inflasi lebih tinggi, dua faktor yang dapat mendorong AS menuju perlambatan ekonomi.