Istana kembali tegaskan Jokowi dan tenaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19 Sinovac



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin Covid-19 yang dipergunakan pada vaksinasi saat ini adalah vaksin produksi Sinovac dan bekerja sama dengan BUMN PT Bio Farma. Vaksin ini telah disuntikkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sebagian tenaga kesehatan.

“Presiden Joko Widodo itu mendapatkan vaksin Sinovac dua kali karena beliau yakin bahwa vaksin itu suci halal dan aman efektif dan vaksinnya sama persis dengan yang disuntikkan kepada 1,5 juta kesehatan,” ujar Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Komunikasi dan Juru Bicara (Jubir) Presiden M. Fadjroel Rachman pada acara Apresiasi Relawan dan Peluncuran Sahabat Jago Preventif, Sabtu (30/01/2021) pagi dilansir dari laman Setkab.

Hal ini disampaikan disampaikan Fadjroel sekaligus menepis keraguan dan narasi yang beredar di media sosial bahwa Presiden disuntik vaksin Covid-19 lain buatan Eropa.

Vaksin tersebut, imbuhnya, juga akan dipergunakan dalam program vaksinasi kepada masyarakat.

Sebagaimana diketahui, untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity Pemerintah menargetkan vaksinasi pada 70 persen penduduk Indonesia atau 181,5 juta orang.

Baca Juga: Sudah 405.012 tenaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19

Untuk keperluan tersebut Pemerintah telah mengamankan pengadaan 426 juta dosis vaksin dari berbagai sumber seperti Sinovac, Novavax, AstraZeneca, BioNTech-Pfizer, hingga COVAX/GAVI.

Saat ini yang telah tba di Tanah Air adalah vaksin produksi Sinovac sebanyak 3 juta vaksin jadi dan 15 juta bahan baku vaksin yang diproses lanjut oleh PT Bio Farma.

Lebih jauh Jubir Presiden mengungkapkan, masih banyak misinformasi dan disinformasi lain yang muncul di masa pandemi ini atau yang disebutnya dengan istilah “infodemik”.

“Kami juga mendapatkan catatan di antara Maret dan Oktober 2020, terkait dengan COVID-19, di Facebook dan Instagram ada 12 juta misinformasi dan disinformasi yang dibuat,” ungkapnya.

Secara spesifik, Fadjroel menyampaikan, tantangan yang dihadapi dalam vaksinasi bukan hanya infodemik tetapi juga persoalan yang berhubungan dengan dimensi keagamaan dan pengetahuan.

Pada dimensi keagamaan permasalahannya terkait dengan kehalalan vaksin. Untuk itu, Fadjroel menegaskan bahwa vaksin Sinovac telah dinyatakan suci dan halal berdasarkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Editor: Yudho Winarto