Isuzu dan Hitachi kuasai pasar ekspor alat berat melalui Terminal IPPC sepanjang 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penanganan bongkar muat Alat Berat di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatatkan kenaikan pertumbuhan volume ekspor di Terminal Internasional.

Investor Relation IPCC Reza Priyambada mengatakan dari pertumbuhan tersebut, disumbang oleh adanya kenaikan ekspor dari sub segmen truk/bus.

Secara total, volume ekspor untuk kategori truk/bus sepanjang 2020 tercatat sebanyak 4.458 unit di mana angka ini mengalami kenaikan 108,51% dibandingkan jumlah truk/bus yang ditangani di tahun sebelumnya sebanyak 2.138 unit.


Dari jumlah tersebut, tercatat truk/bus merek Isuzu telah terekspor sebanyak 3.554 unit atau memiliki porsi 79,72% dari total ekspor truk/bus yang melalui Terminal Internasional IPCC.

Adapun total ekspor Isuzu tersebut mengalami kenaikan 2.301,35% dari 148 unit di sepanjang 2019 menjadi 3.554 unit di sepanjang 2020.

Angka ekspor Isuzu tersebut telah menempatkan posisi Isuzu sebagai nomor satu untuk ekspor kategori truk/bus menggantikan posisi Hino yang sebelumnya menguasai pasar ekspor truk/bus.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) membidik pertumbuhan pendapatan 10%

Selanjutnya Hino di sepanjang 2020 mengalami penurunan 57,10% menjadi 780 unit dari 1.818 unit di sepanjang 2019.

Di posisi berikutnya yang mengalami kenaikan ekspor ialah merek Volvo yang naik 47,06% menjadi 25 unit dari 17 unit di sepanjang 2019 dan Caterpillar yang meningkat 20,75% dari 53 unit di 2019 menjadi 64 unit di 2020.

Sementara itu, dari kategori Alat Berat yang biasa digunakan pada industri pertambangan, perkebunan, dan sebagainya tercatat mengalami penurunan tipis ekspor dengan nilai 1.820 unit di sepanjang 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.879 unit.

Reza melanjutkan dari total Alat Berat yang diekspor melalui Terminal IPCC tersebut, sebanyak 54,29% dikuasai oleh merek Hitachi. Sepanjang 2020, merek ini telah terekspor sebanyak 988 unit atau naik tipis 5,22% dari 2019 sebanyak 939 unit.

Editor: Yudho Winarto