Izin PKP2B akan berakhir, ini profil Arutmin Indonesia dan Kaltim Prima Coal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan tambang batubara tengah menanti dampak pengesahan Revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Tidak terkecuali PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memiliki dua anak perusahaan yang berstatus Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), yaitu Arutmin Indonesia dan Kaltim Prima Coal (KPC).

Sebagai informasi, Arutmin Indonesia didirikan pada tahun 1981 dan memiliki luas wilayah tambang sebesar 59.261 hektar (Ha) di Satui, Senakin, Batulicin, dan Asam-Asam, Kalimantan Selatan. 

Perusahaan ini beroperasi dengan izin Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang berlaku sampai November 2020.


Dikutip dari laporan keuangan tahunan 2019, BUMI memegang 70% saham Arutmin Indonesia secara langsung. Selain itu, BUMI juga memiliki 20% saham Arutmin Indonesia melalui PT Green Resources. 99,50% saham Green Resources dimiliki oleh BUMI.

Baca Juga: Lunasi utang, Bumi Resources Minerals (BRMS) akan gelar rights issue

Sementara itu, KPC didirikan pada tahun 1982 silam. Perusahaan ini berlokasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan luas wilayah 90.038 Ha. Izin PKP2B KPC berlaku hingga Desember 2021 mendatang.

Kembali mengintip laporan keuangan 2019, BUMI memiliki saham secara langsung di KPC sebanyak 25% dan saham secara tidak langsung sebanyak 26% melalui PT Sitrade Coal. Di perusahaan ini, BUMI memiliki saham sebanyak 99,99%.

Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengaku, produksi batubara Arutmin Indonesia dan KPC mengalami peningkatan secara year on year (yoy) di kuartal I-2020. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail mengenai hasil produksi kedua perusahaan tersebut.

Berkaca pada berita sebelumnya, produksi batubara BUMI secara keseluruhan telah mencapai kisaran 21 juta—22 juta ton di kuartal I-2020. Sedangkan hingga akhir tahun nanti, produksi batubara BUMI ditargetkan mencapai 90 juta—95 juta ton.

“Kisaran tersebut adalah kemampuan penambangan batubara BUMI di tahun 2020,” kata dia, Selasa (26/5).

Editor: Anna Suci Perwitasari