KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia menaruh harapan besar pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 2020. Sebagai tuan rumah KTT G20 dan juga Presidensi Group of 20 (G20), pemerintah berharap dapat mendorong pemulihan ekonomi global yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus Presidensi Group of 20 (G20) pada 2022, dengan mengangkat tema
“Recover Together, Recover Stronger.” Tema tersebut mencerminkan semangat bersama untuk pulih secara ekonomi dan kesehatan di antara negara-negara G20. Tahun ini ditargetkan menjadi tahun awal bagi berjalannya ekonomi nasional maupun ekonomi dunia.
“Ini akan dipegang Indonesia selama satu tahu ke depan, dan setiap tahunnya biasanya para anggota bergiliran menjadi tuan rumah dan mengadakan kegiatan pertemuan Presidensi G20,” ujar Johnny pada konferensi pers virtual, Selasa (14/9).
Baca Juga: Indonesia jadi tuang rumah G20, Sri Mulyani beberkan 7 topik pembahasan Menurutnya, Indonesia telah ditetapkan sebagai penyelenggara melalui KTT G20 di Riyadh Arab Saudi, pada 22 November 2020. Serah terima Presidensi G20 ini, oleh Italia pada Indonesia ini akan dilaksanakan pada KTTG 20 di Roma Italia pada 30 sampai 31 Oktober 2021 ini. Menurut Johnny ini merupakan kali pertama Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 sejak dibentuknya G20 pada 1999. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartanto mengatakan, Presidensi G20 adalah forum ekonomi global yang dibentuk sebagai respons krisis ekonomi pada 1997-1998 yang beranggotakan 20 negara, yaitu 19 negara utama penyerap ekonomi dunia termasuk Indonesia dan ditambah satu perwakilan regional yautu Uni Eropa yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia. “Kelompok ini berkontribusi pada 85% PDB, dunia 75% perdagangan internasional, dan 80% investasi global, serta jumlah populasinya 2 per 3 dari penduduk dunia,” jelas Airlangga pada konferensi pers virtual, Selasa (14/9).
Baca Juga: Akselerasi sistem pembayaran, negara-negara G20 bakal bahas cross border payment Menurutnya mandat G20 adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Selain itu, sebagai forum yang lahir dari krisis global G20 diharapkan menjadi role model untuk masyarakat internasional untuk memberikan solusi atas tantangan ekonomi global seperti krisis 1998, resesi global 2008 dan pada situasi pandemic seperti ini. Dalam menentukan Presidensi G20, memiliki mekanisme yang disebut mekanisme regional baked protection, dimana saat ini adalah giliran kelpmpok pemberitaan di Asia. Di Asia sendiri baru Jepang, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Korea Selatan, dan Saudi Arabia yang sudah menjadi tuan rumah presidensi G20. Sebagai Ketua I Bidang Sherpa Track, Airlangga Hartarto menambahkan, pemerintah Indonesia akan menjalankan Presidensi G20 ini dengan mengoptimalkan manfaat bagi bangsa Indonesia, di bidang ekonomi, pembangunan sosial dan juga politik.
Editor: Noverius Laoli