Jaga pertumbuhan bisnis, Global Sukses Solusi (RUNS) pilih jadi perusahaan terbuka



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Sukses Solusi Tbk secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing, Rabu (8/9). Emiten dengan kode saham RUNS itu tercatat dalam papan akselerasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).  

RUNS melepas 196,8 juta saham saat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Jumlah itu setara 20,01% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat IPO. Setiap sahamnya ditawarkan di harga Rp 254. Dus, melalui aksi korporasi ini RUNS mengantongi dana segar hingga Rp 49,98 miliar. 

Direktur Utama PT Global Sukses Solusi Tbk Sony Rachmadi Purnomo mengatakan, langkah RUNS menjadi perusahaan terbuka bukan tanpa pertimbangan. Perusahaan penyedia solusi software Enterprise Resource Planning (ERP) terintegrasi dari proses bisnis hulu ke hilir itu bertekat dapat mempertahankan momentum pertumbuhan kinerja perusahaan setelah IPO. 


"Kami ingin menjaga momentum pertumbuhan. Tidak hanya dalam jangka waktu pendek saja, tetapi pertumbuhannya diharapkan lebih sustain ," ungkapnya beberapa waktu lalu.  

Harapan itu tercermin dari penggunaan dana IPO yang sebagian besar atau sekitar 74% akan dimanfaatkan sebagai modal kerja guna pembiayaan proyek baru, biaya overhead, dan operasional. Asal tahu saja, pembiayaan proyek baru yang dimaksud adalah pengadaan pengadaan ERP dan pekerjaan-pekerjaan managed service ERP pada pelanggan-pelanggan RUNS. 

Baca Juga: PTPP: PP Presisi akan rights issue dan PP Infrastruktur bakal gelar IPO

Di sisi lain, sekitar 11% dari dana yang dihimpun akan digunakaan untuk market acquisition and expansion. Ini bertujuan memperluas segmen baru melalui pengembangan produk iKas, yaitu Micro point of Sales, yang ditujukan untuk bisnis UKM dan dapat menghubungkan antar pelanggan ERP ke bisnis UKM. Selain itu, dana juga akan diserap untuk pengembangan lebih lanjut produk Run Market, yaitu platform ERP untuk segmen bisnis menengah.

Asal tahu saja, saat ini produk iKas telah digunakan di lima desa untuk mendukung program smart village nusantara dan telah digunakan oleh para pedagang di Kawasan Wisata Candi Borobudur. Sementara untuk produk Run Market, saat ini sudah diimplementasikan di beberapa tempat implementasi iKas. Run Market juga sudah bekerjasama dengan Telkom dan sedang penjajakan dengan Bank BNI untuk mendukung pendistribusian produk dua BUMN tersebut.

Sementara itu, sekitar 10% dari dana yang dihimpun lewat IPO akan digunakan untuk riset dan pengembangan. Adapun 5% sisanya untuk belanja modal yang meliputi alat kerja dan prasarana diantaranya adalah komputer, server, router server, switchhub manageable, server rak 20U, firewall Fortinet, dan kendaraan operasional. 

Kinerja masih akan bertumbuh

Perusahaan yang berdiri di tahun 2014 itu mengawali bisnisnya melalui Program Indigo Startup Incubator yang diselenggarakan oleh Telkom. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2017, RUNS untuk pertama kalinya menerapkan Run System di perusahaan BUMN. 

Hingga akhir tahun 2020, pendapatan RUNS mengalami peningkatan drastis hingga tiga digit, tepatnya 300,37% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 22,49 miliar. Asal tahu saja, pada tahun sebelumnya RUNS mengantongi pendapatan Rp 5,61 miliar. Kenaikan tersebut utamanya dipicu peningkatan penjualan Run System kepada pihak berelasi yaitu PT Metranet.

Baca Juga: Penghimpunan dana lewat IPO di pasar modal kian ramai, menarikkan sahamnya dikoleksi?

Editor: Khomarul Hidayat