KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendorong kinerja industri lada Tanah Air, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melakukan kerja sama Kemitraan Strategis Tata Niaga Komoditas Lada dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Wahana Inspirindo Sejahtera. Upaya tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas harga lada di pasar nasional maupun global. Asal tahu saja, saat ini Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung merupakan produsen utama lada putih (Muntok White Pepper) dan lada hitam (Lampung Black Pepper) yang cukup besar. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan, produktivitas lada Bangka Belitung mencapai 1,25 ton per hektar. Hal ini menjadikan Bangka Belitung sebagai penyumbang produksi lada terbesar, yang mencapai 39% dari total produksi lada nasional. Baca Juga: Start up pertanian kian rajin menjalin kerjasama bisnis
Jaga stabilitas harga, lada bakal dijual di bursa berjangka
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendorong kinerja industri lada Tanah Air, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melakukan kerja sama Kemitraan Strategis Tata Niaga Komoditas Lada dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Wahana Inspirindo Sejahtera. Upaya tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas harga lada di pasar nasional maupun global. Asal tahu saja, saat ini Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung merupakan produsen utama lada putih (Muntok White Pepper) dan lada hitam (Lampung Black Pepper) yang cukup besar. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan, produktivitas lada Bangka Belitung mencapai 1,25 ton per hektar. Hal ini menjadikan Bangka Belitung sebagai penyumbang produksi lada terbesar, yang mencapai 39% dari total produksi lada nasional. Baca Juga: Start up pertanian kian rajin menjalin kerjasama bisnis