Jeff Bezos Pekerjakan Ilmuwan Top untuk Mengalahkan Kematian



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pendiri Amazon Jeff Bezos sedang mengumpulkan para ilmuwan top untuk membantunya mewujudkan impiannya mengembangkan teknologi keabadian (immortality technology).  

Miliarder top ini menyalurkan uangnya ke startup anti-penuaan (anti-aging) yang dijuluki Alto Labs yang diluncurkan pada Rabu lalu. Untuk proyek tersebut, Bezos baru-baru ini merekrut Hal Barron, mantan kepala petugas ilmiah di perusahaan raksasa farmasi, GlaxoSmithKline. Bezos menjadikan Barron sebagai CEO Alto Lab.

“Saya merasa sangat terhormat telah ditawari kesempatan sekali seumur hidup ini untuk memimpin perusahaan unik dengan misi transformatif untuk membalikkan penyakit,” kata Barron dalam siaran pers dari perusahaan rintisan seperti dikutip dari Futurism.


Barron bergabung dengan tim  ilmuwan yang dikumpulkan Bezos dan ditugaskan untuk mengalahkan kematian.

Baca Juga: Intip tiga pertanyaan kunci Jeff Bezos saat interview calon karyawan

Di dalam tim ini termasuk juga Dr. Shinya Yamanaka, pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran 2012 untuk karyanya dalam penelitian sel induk dan Jennifer Doudna, salah satu pemenang hadiah Nobel 2020 di Kimia untuk perannya dalam mengembangkan alat pengeditan gen CRISPR.

Startup yang didukung Bezos ini telah mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan lebih dari US$ 3 miliar saat peluncuran perdananya.

Bezos bukan satu-satunya investor kaya yang membantu mendanai Alto Labs. Miliarder Rusia-Israel Yuri Milner juga membantu mengembangkan teknologi anti-penuaan.

Baca Juga: Valentine, Bill Gates pernah kirim surat cinta kepada Warren Buffett

Editor: Noverius Laoli