Jelang musim pembagian dividen, simak tips dari tiga analis ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan perbankan pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menebar berkah kepada pemegang sahamnya. Pasalnya, BBRI akan menebar dividen hingga Rp 20,6 triliun atau 60% dari total laba bersih tahun 2019 yang mencapai Rp 34,4 triliun.

Adapun dividen yang akan dibagikan kepada masing-masing pemegang saham sebesar Rp 168,1 per saham dengan dividend yield sebesar 3,75%. Selain BBRI, ternyata masih banyak emiten-emiten yang rajin menebar deviden kepada para pemegang sahamnya.

Baca Juga: BBRI menawarkan yield dividen 3,75%, investor bisa berburu sahamnya


Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, investor bisa mencermati Indeks IDX High Dividend 20. Sebab, emiten penghuni indeks ini berisi 20 emiten yang dinilai paling rajin membagikan dividen tunai dalam tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai beberapa saham blue chips yang cukup rajin membagikan dividen antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Selain itu, emiten telekomunikasi milik negara, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), hingga emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga dinilai rajin menebar dividen.

Baca Juga: Bagi dividen 60%, Bank Mandiri (BMRI) akan jaga CAR di atas 18%

Menurut Hendriko, suatu dividen dapat dikatakan menarik apabila memiliki yield di atas 5%. Sebab, yield ini lebih besar daripada bunga net deposito. “Apalagi kalau perusahaannya masih bisa bertumbuh bisnisnya, maka masih ada potensi yield yang lebih besar ke depannya,” kata Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Namun, Hendriko mengatakan yield 5% tidak selalu menjadi patokan untuk menilai apakah suatu dividen dapat dikatakan menarik. “Tetapi ini biasanya kembali lagi kepada profil investornya, karena setiap investor pasti punya kriteria yang berbeda,” sambung dia.

Editor: Wahyu T.Rahmawati