Jepang dan Amerika siap pasang badan, tolak klaim China atas Laut China Selatan



KONTAN.CO.ID - TOKYO/WASHINGTON.  China terus mengklaim teritorial atas Laut China Selatan. Dua negara kuat, Jepang dan Amerika Serikat (AS) terus menentang klaim Tiongkok. Tindakan China  benar-benar melanggar hukum dan menjadi ancaman jangka panjang.

Laporan pertahanan tahunan Jepang menuduh Tiongkok mendorong klaim teritorial di tengah pandemi corona. Negeri Samurai mencurigai China menyebarkan propaganda dan disinformasi, karena memberikan bantuan medis kepada negara-negara yang memerangi Covid-19.

Kekeliruan informasi seperti itu termasuk klaim,  virus corona dibawa ke Cina oleh anggota militer AS. "Atau obat herbal Cina dapat mengobati Covid-19," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang.


China terus berupaya mengubah status quo di Laut China Timur dan Laut Cina Selatan. Demikian uraian Jepang dalam buku putih pertahanan yang disetujui pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe, mengutip Reuters, Selasa (14/7).

Di Laut Cina Selatan, China menegaskan klaim teritorialnya dengan mendirikan distrik administratif di sekitar pulau-pulau yang disengketakan. Jepang melihat China sebagai ancaman jangka panjang yang lebih serius dibandingkan Korea Utara dengan senjata nuklir. Negeri Panda menghabiskan anggaran empat kali lebih banyak dibandingkan Jepang di bidang pertahanan untuk membangun segala fasilitas militer modern yang besar.

Tidak hanya Jepang, kritik keras juga dilontarkan AS. Tak cuma kritik, AS juga melakukan latihan militer.

Editor: Ahmad Febrian