Jepang mulai bayar insentif relokasi pabrik dari China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Jepang telah mulai melakukan pembayaran terhadap investor asal negeri Sakura itu yang akan merelokasi pabrik-pabriknya dari China. Perusahaan-perusahaan itu diminta pulang kampung atau memindahkan pabriknya ke wilayah Asia Tenggara untuk mengamankan rantai pasok Jepang dan mengurangi ketergantungan pada manufaktur di China.

Mengutip Bloomberg, Minggu (19/7), Pemerintah Jepang telah menganggarkan dana 57,4 miliar yen atau sekitar Rp 7,9 triliun untuk dibayarkan kepada 57 perusahaan Jepang yang akan hengkang dari China.

Seperti diketahui, merebaknya Covid-19 yang bermula dari wilayah China telah mengganggu rantai pasok global. Maklum, China merupakan negara dengan output manufaktur terbesar di dunia. Itu sebabnya, Pemerintah Jepang mau mendanai relokasi pabrik itu agar ketergantungan terhadap China bisa ditekan.


Baca Juga: Kawasan Industri Batang potensial mendorong investasi dan tenaga kerja

Perusahaan yang akan menerima kompensasi untuk relokasi pabrik putaran pertama itu diantaranya adalah produsen masker wajah swasta Iris Ohyama Inc dan produsen barang elektronik Sharp Corp.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang mengatakan, sebanyak 30 perusahaan lain akan menerima bantuan untuk memindahkan pabriknya dari China ke Vietnam, Myanmar, Thailand, dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Hanya saja, tidak dirinci berapa besaran dana yang akan dibayarkan untuk itu.

Namun, laporan Nikkei menyebutkan, Pemerintah Jepang akan membayarkan sekitar 70 miliar yen atau setara Rp 9,6 triliun untuk program kompensasi relokasi pabrik dari China untuk putaran pertama.

Pembayaran tersebut berasal dari paket ekonomi sebesar 243,5 miliar yang disiapkan khusus untuk membantu produsen asal Jepang mengalihkan produksi keluar dari China pasca gangguan pandemi Covid-19 yang telah merusak rantai pasok Jepang dengan mitra dagang utamanya itu.

Anggaran itu disusun pada April lalu guna menekan dampak dari pukulan pandemi itu. Paket itu terdiri dari 220 miliar yen akan diberikan kepada perusahaan yang mengalihkan produksi kembali ke Jepang dan 23,5 miliar yen bagi yang ingin memindahkan produksi ke negara lain.

Baca Juga: Ada 7 perusahaan asing relokasi usahanya ke Indonesia, ini yang perlu diwaspadai

Editor: Khomarul Hidayat