Jerman punya kuasa untuk mengusir Raja Thailand sewaktu-waktu



KONTAN.CO.ID - BAYERN. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn selama berada di Jerman tengah menjadi sorotan publik.

Parlemen Jerman menyatakan Raja Thailand akan diusir jika terbukti menjalankan pemerintahan dari vilanya di Bayern. Lamanya ia menetap di Eropa menjadi sorotan publik Thailand di tengah aksi protes yang berkecamuk. 

Bundestag, sebutan bagi parlemen Jerman, mengatakan bahwa Vajiralongkorn menikmati kekebalan diplomatik selama ia tinggal di sebuah vila di Bayern. Namun Jerman memiliki kuasa untuk dapat mengusirnya sewaktu-waktu. 


Menurut penilaian Layanan Akademis Bundestag (WD) yang ditugaskan oleh Partai Kiri yang berhaluan sosialis, pemerintah Jerman hanya memiliki sedikit kuasa untuk mengusir Raja Thailand, meskipun baru-baru ini Vajiralongkorn diancam oleh Menteri Luar Negeri Heiko Maas agar tidak memerintah negaranya dari wilayah Jerman. 

Ancaman Maas tersebut disampaikannya saat aksi protes tengah berkecamuk di Thailand, menentang pemerintahan raja yang tidak demokratis. Lebih dari 50 orang terluka dalam demonstrasi yang terjadi di Bangkok pada pekan lalu. 

Baca Juga: Ribuan orang berunjuk rasa memprotes pemerintah Thailand menuntut reformasi

"Kami telah menjelaskan bahwa kebijakan yang mempengaruhi negara Thailand tidak dilakukan dari tanah Jerman," kata Maas pada awal Oktober. 

Tetapi, selain mengusir raja dari Jerman sebagai persona non grata, penegak hukum tidak dapat mewakili rakyat Thailand untuk menuntut raja, bahkan ketika dia sedang berlibur, kata Bundestag. Artinya, karena kekebalan diplomatik, raja tidak dapat dihukum atas kejahatan yang dilakukan di Jerman. 

Baca Juga: Ada risiko kekerasan, PM Thailand: Pemerintah pakai semua pasal untuk tindak pendemo

Mewahnya kehidupan raja di tengah lockdown 

Vajiralongkorn menghabiskan waktu selama berbulan-bulan di vilanya di tepi Danau Starnberg, tepat di sebelah selatan Munchen. Di musim semi, raja juga sering menginap di sebuah hotel mewah di resor ski Garmisch-Partenkirchen. Saat itu ia terbukti melanggar aturan menginap di hotel ketika negara bagian Bayern tengah memberlakukan kebijakan lockdown wilayah. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie