Joe Biden jadi presiden AS terpilih, Donald Trump masih belum mau menyerah



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Setelah deklarasi kemenangan Joe Biden menjadi presiden AS terpilih, Presiden dari Partai Republik Donald Trump dan sekutunya menjelaskan satu hal. Yakni dia tidak berencana untuk menyerah dalam waktu dekat.

Presiden, yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba merusak hasil pemilu dengan tuduhan penipuan yang belum terbukti, berjanji untuk melanjutkan strategi hukum yang dia harapkan akan membalikkan hasil di negara bagian yang memberi Biden kemenangan dalam pemungutan suara hari Selasa. 

Para pembantu Trump dan sekutunya di Republik, meski agak berkonflik tentang bagaimana melanjutkannya, sebagian besar mendukung strateginya atau tetap diam.


Baca Juga: Penyintas bom atom Jepang berharap Joe Biden tegaskan pelucutan senjata nuklir

“Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana tim kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," kata Trump dalam sebuah pernyataan. 

Para sekutu dan penasihat presiden secara pribadi mengakui bahwa peluang mantan pengusaha New York ini untuk membalikkan hasil pemilihan dan tetap di Gedung Putih sangat kecil. Sambil mempersiapkan konsesi akhirnya, mereka meminta waktu untuk membiarkan gugatan hukum berjalan dengan sendirinya.

"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui," kata seorang penasihat Trump.

Baca Juga: Pengusaha London ini tekor Rp 94 miliar karena Joe Biden Presiden AS terpilih

Tim kampanye Trump dan Partai Republik telah membawa banyak tuntutan hukum atas dugaan penyimpangan pemilihan. Para hakim mengajukan kasus di Georgia, Michigan dan Nevada.

Editor: Tendi Mahadi