Jumlah korban meninggal akibat gempa NTB bertambah jadi 98 orang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah korban gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali, Minggu (5/8) terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat saat ini jumlah korban jiwa yang meninggal mencapai 98 orang.

"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB mencatat sebanyak 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di berbagai lokasi," tulis Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan persnya, Senin (6/8).

Adapun diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah. Mengingat belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan. Untuk itu TIM SAR Gabungan terus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban.


Sutopo mencatat, korban meninggal dunia paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara. Pasalnya wilayah tersebut merupakan wilayah terparah terkena dampak gempa. "Dari 98 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang," tambah dia.

Yang mana, sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.  Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Sampai saat ini, lanjut dia, belum adanya laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa.

Upaya evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara masih dilakukan. Alat berat dikerahkan sejak sore tadi. sekitar pukul 15.00 WIB.

Satu alat berat digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban. Belum dapat diperkirakan berapa jumlah korban yang tertimpa masjid roboh.

Korban saat itu sedang sholat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih melakukan evakuasi. Jumlah pengungsi belum dapat dipastikan. Diperkirakan ribuan pengungsi tersebar di berbagai lokasi.

Bantuan juga belum dapat didistribusikan merata. Selain terbatasnya jumlah logistik yang ada, pengungsi juga tersebar di berbagai lokasi sehingga menyulitkan pembagian bantuan, khususnya di Kabupaten Lombok Utara.

Sementara itu evakuasi terdapat wisatawan yang ada di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno masih dilakukan hingga malam ini. Tidak ada data resmi berapa jumlah wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik yang berada di di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno.

Editor: Yudho Winarto