KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketika varian ultramutasi Omicron pertama kali muncul di Afrika Selatan sekitar tujuh minggu yang lalu, para ilmuwan tahu varian tersebut tidak seperti pendahulunya dari virus corona. Tetapi di luar itu, mereka tidak tahu banyak. Misalnya saja bagaimana penularannya, tingkat keparahannya, kemampuannya untuk menghindari pertahanan kekebalan kita atau jenis malapetaka baru apa yang mungkin ditimbulkannya. Sekarang, setelah hampir dua bulan studi laboratorium dan pengamatan dunia nyata, para ahli yang sama memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang bisa dilakukan Omicron dan apa yang tidak bisa dilakukannya.
Kabar Baik dan Kabar Buruk Tentang Omicron, Simak Temuan Ilmuwan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketika varian ultramutasi Omicron pertama kali muncul di Afrika Selatan sekitar tujuh minggu yang lalu, para ilmuwan tahu varian tersebut tidak seperti pendahulunya dari virus corona. Tetapi di luar itu, mereka tidak tahu banyak. Misalnya saja bagaimana penularannya, tingkat keparahannya, kemampuannya untuk menghindari pertahanan kekebalan kita atau jenis malapetaka baru apa yang mungkin ditimbulkannya. Sekarang, setelah hampir dua bulan studi laboratorium dan pengamatan dunia nyata, para ahli yang sama memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang bisa dilakukan Omicron dan apa yang tidak bisa dilakukannya.