KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan nasional akan pasokan bahan baku berbasis industri petrokimia terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, impor bahan baku berbasis migas, plastik dan olahan kimia lainnya juga mencatatkan angka yang sangat besar. Johnny Darmawan, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia mengatakan, tidak adanya perkembangan signifikan pada investasi di sektor petrokimia dalam dua dekade terakhir berdampak pada minimnya suplai kebutuhan akan produk petrokimia dari pabrikan dalam negeri. Saat ini kebutuhan bahan baku petrokimia dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut pemenuhan permintaan baru mencapai sekitar 2,45 juta ton per tahun. Alhasil, hampir 50% bahan baku industri untuk memenuhi permintaan sektor petrokimia masih impor.
Kadin: Separuh bahan baku industri petrokimia masih impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan nasional akan pasokan bahan baku berbasis industri petrokimia terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, impor bahan baku berbasis migas, plastik dan olahan kimia lainnya juga mencatatkan angka yang sangat besar. Johnny Darmawan, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia mengatakan, tidak adanya perkembangan signifikan pada investasi di sektor petrokimia dalam dua dekade terakhir berdampak pada minimnya suplai kebutuhan akan produk petrokimia dari pabrikan dalam negeri. Saat ini kebutuhan bahan baku petrokimia dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut pemenuhan permintaan baru mencapai sekitar 2,45 juta ton per tahun. Alhasil, hampir 50% bahan baku industri untuk memenuhi permintaan sektor petrokimia masih impor.