Kaget dikhianati, ambisi Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia kandas



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim akhirnya buka suara di tengah beredarnya kabar bahwa koalisi baru pemerintahan Malaysia akan segera diumumkan. 

“Saya jujur sangat kaget dengan dinamika politik yang sedang terjadi. Ini adalah pengkhianatan karena jelas sudah ada janji Mahathir akan menyerahkan kekuasaan ke saya,” tutur Anwar di kediamannya, Minggu malam (23/2/2020) dikutip oleh Malaysia Kini. 

Dia merujuk kepada janji Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang akan menyerahkan kursi kepadanya setelah dua tahun menjabat. 


Baca Juga: Soal penyerahan jabatan Perdana Menteri, Mahathir: Janji adalah janji

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengiyakan bahwa koalisi pemerintahan baru akan terbentuk paling cepat besok. “Walaupun sejauh ini belum ada pengumuman malam ini, dari informasi yang saya terima koalisi baru tinggal menunggu waktu.” 

Anwar melanjutkan walau kaget, dia sudah mengetahui upaya untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu Negeri “Jiran” Pembentukan koalisi pemerintahan baruakan terdiri dari pecahan Koalisi Pakatan Harapan dipimpin oleh Partai Bersatu. 

Baca Juga: Anwar Ibrahim enggan baca buku kisah cinta Habibie-Ainun, ini alasannya

Kemudian kubu oposisi Barisan Nasional dimotori Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) untuk membuyarkan ambisi Anwar menjadi PM Malaysia. 

Politisi berusia 72 tahun itu telah menunggu selama 22 tahun sejak dia dipecat oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan dipenjara karena tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998. 

Baca Juga: Anwar Ibrahim berharap bisa gantikan Mahathir Mohamad dalam dua tahun

Anwar yang mendekam dua kali di penjara karena kasus sodomi berkali-kali berhasil melakukan comeback politik dengan memimpin gerakan oposisi. Terakhir dia menerima grasi dari Raja Malaysia setelah kemenangan mengejutkan Pakatan pada pemilu Mei 2018. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie