Kalangan milenial semakin melek investasi properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Generasi milenial yang selalu diindentikkan dengan gaya hidup yang konsumtif dengan fashion yang trendi, gadget terbaru, hang out, dan travelling sudah mulai mengalami pergeseran. Kesadaran berinvestasi kalangan ini telah mengalami peningkatan. 

Menurut Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group, generasi milenial kekinian mulai melek investasi meski belum sepenuhnya meninggalkan gaya hidup lama mereka yang senang nongkrong di cafe, belanja online dan lain sebagainya. 

"Akan tetapi, di masa pandemi Covid-19 ini, dimana banyak pembatasan mobilitas dan kegiatan berkumpul, sedikit banyak telah merubah prilaku kaum milenial. Sebagian dari mereka mulai sadar akan pentingnya investasi khususnya properti yang akan menunjang kehidupannya di masa depan,” kata Raditya dalam press rilisnya, Rabu (9/6).


Hal ini, tampak dari profil pembeli tower pertama apartemen Citra Landmark Jakarta dimana 40% pembelinya adalah usia milenial (di bawah  39 tahun). Kalau dulu, kata Raditya generasi milenial digambarkan hanya sedikit yang tertarik berinvestasi properti.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) optimistis penjualan akan tumbuh hingga 30% pada tahun ini

Dari 40% milenial pembeli unit tower pertama Citra Landmark itu, sebanyak 77%  memilih type studio, 20%  two bedroom, 3 % adalah tipe di atasnya.

Sementara dari sisi geografik, lanjut Raditya, 80% pembeli milenial di Citra Landmark berasal dari Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Menariknya dari luar Jakarta (Bogor, Depok, Bekasi, dan seputar Cibubur) cukup tinggi, yaitu 17%, dan 3% di luar wilayah itu.

“Hal yang cukup mengejutkan dari data pembeli kami, wanita dan laki-laki itu 50 : 50, ini jarang terjadi, biasanya laki-laki yang lebih dominan. Dan sekitar 67% mereka menggunakan KPA,” jelasnya.

Intinya, tegas Raditya, milenial saat ini sudah melek investasi properti. Dengan kemampuan (pendapatan) Rp10 jutaan, cicilan hanya Rp 3 jutaan per bulan, ternyata itu cukup diminati kaum milenial.

Raditya mengatakan, setidaknya ada 5 preferensi (prioritas utama) kaum milenial dalam memilih investasi properti.

Pertama, harganya harus terjangkau oleh kantong mereka yang umumnya bergaji (pendapatan) Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, sehingga range harga properti haruslah berkisar Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) anggarkan capex US$ 8,2 juta, untuk apa saja?

Editor: Noverius Laoli