Kapasitas produksi naik, Trias Sentosa (TRST) yakin tumbuh dua digit di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen flexible packaging alias kemasan fleksibel, PT Trias Sentosa Tbk (TRST) optimistis tahun ini masih mampu mendorong penjualannya. Apalagi sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, perseroan masih mampu membukukan pertumbuhan kinerja.

Mengulik laporan keuangan perseroan di kuartal ketiga tahun ini pendapatan bersih mampu tumbuh 10,5% secara tahunan menjadi Rp 2,21 triliun. Walaupun beban pokok penjualan naik 8,2% secara tahunan, namun perolehan laba kotor mampu diraih Rp 218,33 miliar atau naik 40% year on year.

Sayangnya kinerja bottomline harus terhalang oleh rugi selisih kurs sebanyak Rp 31,38 miliar di kuartal tersebut. Manajemen mengatakan perusahaan memang memiliki hutang jangka panjang dalam dolar AS untuk ketika kurs tersebut naik maka rugi selisih kurs terjadi.


Baca Juga: Bukit Uluwatu (BUVA) masih berharap kinerja di akhir tahun lebih baik

Tercatat perolehan laba bersih sampai akhir September tahun ini ialah Rp 40,28 miliar atau turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 43,98 miliar. Adapun sampai akhir tahun ini perseroan cukup optimistis, jika gejolak kurs tidak terlalu tinggi, maka kinerja positif berpeluang didapatkan.

Sugeng Kurniawan, Direktur Utama TRST menilai pertumbuhan penjualan cenderung cukup realistis untuk diraih. "Perkiraan kami revenue dapat tumbuh dobel digit tahun ini, baik pasar lokal maupun ekspor relatif baik, " ujarnya kepada Kontan, Senin lalu (30/11).

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis itu, perusahaan akan menggenjot penjualan produk kemasan bernilai tambah. Apalagi tahun 2020 ini perseroan baru saja menambah kapasitas produksi dengan pembangunan dua pabrik hasil joint venture (JV) dengan Toyobo, produsen flexible film terkemuka dari Jepang.

Proses pembangunan kedua pabrik tersebut telah berjalan sejak kuartal pertama tahun 2018 lalu. Rinciannya satu pabrik dioperasikan PT Trias Toyobo Astria yang memproduksi kemasan film polyester dengan kepemilikan saham 60% TRST dan 40% Toyobo.

Baca Juga: Cuti bersama dipangkas, begini respons Panomara Sentrawisata (PANR)

Investasi pabrik tersebut mencapai US$ 45 juta dan telah berproduksi di Agustus 2020 dengan menyasar segmen pasar domestik maupun ekspor. Yang kedua ialah pabrik film barrier dengan perusahaan JV bernama PT Toyobo Trias Ecosyar dengan komposisi saham 40% TRST dan 60% Toyobo.

Editor: Tendi Mahadi