Kasus corona di Jateng meledak, kenali gejala Covid-19 dan cara mencegahnya



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus corona di Jawa Tengah melonjak tajam pada Senin (23/11/2020). Jumlah tambahan kasus corona di Jawa Tengah menjadi yang tertinggi di Indonesia, mengalahkan Jakarta yang selama ini jadi episentrum Covid-19. Kenali gejala positif virus corona dan cara mencegahnya.

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah menembus angka 500.000 kasus. Update kasus virus corona di Indonesia, Senin (23/11/2020), terdapat 4.442 kasus baru, sehingga jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 502.110 kasus. Kasus positif corona di Jawa Tengah menyumbang 1.264 orang.

Kasus virus corona di Indonesia kini telah tersebar di 34 provinsi dan 505 kabupaten/kota. Masyarakat diminta terus menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19.

Gejala virus corona


Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terus mempelajari seputar gejala virus corona. Menurut CDC, selain paru-paru banyak organ yang terpengaruh Covid-19. Selain itu, cara infeksi juga dapat memengaruhi kesehatan seseorang.

Baca juga: Lelang mobil dinas Nissan Grand Livina harga pembukaan hanya Rp 35 jutaan

Melansir berbagai sumber, 23 November 2020, berikut beberapa gejala jangka panjang yang paling sering dilaporkan dari pasien positif terpapar virus corona.

1. Kelelahan

Dituliskan Nature, kelelahan menjadi salah satu efek jangka panjang dari Covid-19. Selama sembilan bulan terakhir, semakin banyak orang yang melaporkan kelelahan dan rasa tidak enak badan yang melumpuhkan setelah terserang virus corona.

2. Sesak napas

Sebuah studi yang dilakukan terhadap 143 orang dengan Covid-19 yang telah pulang dari rumah sakit di Roma, menemukan bahwa 53 persen melaporkan kelelahan dan 43 persen mengalami sesak napas rata-rata 2 bulan setelah gejala dimulai. "Sebuah penelitian terhadap pasien di China menunjukkan bahwa 25 persen memiliki fungsi paru-paru abnormal setelah 3 bulan dan 16 persen masih kelelahan," tulis Nature.

Editor: Adi Wikanto