Kasus virus corona belum kelar, Brasil berniat akhir kebijakan karantina di pekan ini



KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Pemerintah Brasil berniat segera mengakhiri kebijakan karantina pada pekan ini. Senin (20/4), Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan dalam pidatonya bahwa ia berharap pekan ini akan menjadi minggu terakhir dari kebijakan karantina yang membuat masyarakat tinggal di rumah guna memperlambat penyebaran virus corona. 

Bolsonaro memang merupakan salah satu dari sedikit pemimpin global yang secara terbuka menentang tindakan karantina atau lockdown untuk memerangi virus corona. 

Dia telah menegaskan bahwa risiko kematian akibat ekonomi Brasil yang terjun bebas lebih berbahaya ketimbang risiko kematian yang ditimbulkan oleh penyakit yang disebutnya sebagai "little cold". 


Meskipun Bolsonaro memprotes, banyak gubernur Brasil yang memilih melakukan karantina wilayah. Bolsonaro juga telah berselisih dengan pejabat kesehatannya sendiri. Dia bahkan memecat menteri kesehatannya minggu lalu setelah mereka berselisih mengenai langkah-langkah jarak sosial guna meredam penyebaran virus corona.

Baca Juga: Kematian virus corona AS mencapai 41.000, pengunjuk rasa tuntut pembukaan ekonomi AS

Dengan wabah virus corona di Brasil yang nampak beberapa minggu ada di belakang wabah di Eropa dan Amerika Serikat, kecil kemungkinan gubernur Brasil akan mengakhiri langkah-langkah karantina seperti yang diinginkan presiden.

Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Menteri Kesehatan negara bagian Rio de Janeiro Edmar Santos mengatakan, puncak wabah itu akan melanda Rio pada bulan Mei, yang akan menjadi waktu yang "sangat, sangat rumit".

Santos, yang telah didiagnosis positif virus corona, mengatakan kurva di Rio de Janeiro belum merata, meskipun ada langkah-langkah yang diberlakukan oleh Gubernur Wilson Witzel, yang juga sakit dengan penyakit itu.

"Pada awal Mei, lampu merah akan menyala untuk sistem kesehatan," katanya.

Editor: Anna Suci Perwitasari