Kebakaran Mobil Listrik Picu Kecemasan, Korea Selatan Gelar Pertemuan Darurat



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Kamis (8/8/2024), Kementerian Lingkungan Korea Selatan mengatakan pihaknya berencana untuk mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk membahas kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik (EV).

Mengutip Reuters, melalui pertemuan itu, Kementerian Lingkungan akan menyusun langkah-langkah untuk mencegah insiden tersebut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa kementerian pertanahan dan industri akan bergabung dalam pertemuan hari Senin. 


Sejumlah badan-badan negara lainnya juga akan ikut bergabung. Salah satunya adalah Badan Pemadam Kebakaran Nasional. 

Selain itu, pemerintah berencana untuk segera mengumumkan langkah-langkah komprehensif terkait kebakaran kendaraan listrik.

Langkah tersebut dilakukan setelah para analis memperingatkan bahwa pihak berwenang dan industri kendaraan listrik perlu menemukan cara untuk meredakan kekhawatiran publik tentang keselamatan di sektor yang telah mengalami perlambatan penjualan.

Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah baru tersebut awal bulan depan.

Baca Juga: Lebih Irit Dari Avanza, Ini Harga Mobil Listrik Seven Seater BYD M6 Agustus 2024

Secara terpisah, surat kabar Chosun Ilbo mengutip seorang pejabat kementerian transportasi yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Korea Selatan berencana untuk mengharuskan produsen kendaraan listrik untuk mengungkapkan merek baterai di mobil.

Menurut surat kabar tersebut, produsen mobil di Korea Selatan saat ini perlu memberikan informasi tertentu tentang kendaraan, seperti efisiensi bahan bakar. Tetapi hanya rincian terbatas tentang baterai dan tidak harus menyebutkan nama produsennya.

Kementerian transportasi menolak memberikan komentar langsung tentang laporan tersebut.

Pekan lalu, sedan listrik Mercedes-Benz dengan baterai yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok Farasis Energy terbakar di garasi bawah tanah sebuah apartemen di kota Incheon, Korea Selatan.

Yonhap melaporkan, kebakaran itu membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk dipadamkan dan merusak sekitar 140 mobil dan 23 orang dirawat di rumah sakit karena menghirup asap.

Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Dicabut, Tantangan Besar Bagi Astra International (ASII)

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie