Kejar Target Nol Emisi, Perbankan Berupaya Tak Tambah Kredit di Sektor Batubara



 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri perbankan kian mengupayakan segala jenis kredit yang menuju nol emisi. Artinya, kredit ke sektor yang tidak ramah lingkungan seperti batubara menjadi salah satu upaya yang ditekan.

Jika menilik data OJK, kredit perbankan ke sektor pertambangan tercatat senilai Rp 290,46 triliun per Desember 2023 atau naik 22,35% secara tahunan. Namun, OJK tak spesifik merinci berapa besaran kredit yang khusus disalurkan ke sektor batubara.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae pun mengungkapkan bahwa saat ini berbagai bank memang tengah berupaya untuk mengurangi pembiayaan secara bertahap di sektor emisi tinggi seperti batu bara.


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dan Sektor Pilihan Saat Ketidakpastian Ekonomi Global Terjadi

“Ini merupakan salah upaya pengurangan emisi karbon,” ujar Dian (4/3).

Dian bilang hal tersebut sejalan dengan kredit bersifat hijau yang juga semakin ditingkatkan oleh perbankan. Namun, pihaknya belum berencana untuk menargetkan untuk jumlah kredit hijau yang perlu disalurkan perbankan.

Bukan tanpa alasan, Dian berharap penyaluran kredit perbankan yang menuju nol emisi bisa dilakukan secara natural. Artinya, tak ada istilah greenwashing yang terjadi di industri perbankan.

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) David Pirzada mengungkapkan bahwa untuk kredit ke sektor batu bara saat ini tentu melihat peta jalan dari PLN. Di mana, saat ini kredit ke sektor batu bara memang banyak diberikan kepada PLTU milik mereka.

Dalam hal ini, ia bilang BNI tak bisa serta-merta menghentikan pembiayaan kepada sektor batubara. Hanya saja, pihaknya juga tengah mengurangi eksposur portofolio kredit di sektor tersebut.

Baca Juga: Jumlah Kredit Korporasi Bermasalah Sejumlah Bank Menyusut

Memang, David tak secara spesifik menyebutkan berapa saat ini portofolio kredit milik BNI yang disalurkan ke sektor batu bara. Jika menilik laporan berkelanjutan BNI di 2023, Kredit ke sektor berdampak tinggi kepada lingkungan, yaitu sektor batubara, PLTU, Perkebunan Kelapa Sawit, dan Pulp & Paper mencakup 10,4% dari total portofolio BNI. 

Editor: Noverius Laoli