Kekayaan orang terkaya Eropa, Bernard Arnault, bertambah Rp 117 triliun dalam sepekan



KONTAN.CO.ID - Pundi-pundi orang terkaya Eropa, Bernard Arnault, melonjak US$ 8 miliar atau setara Rp 117,6 triliun pada pekan ini, setelah penjualan barang-barang mewah mulai menanjak pasca tertekan pandemi.

Kenaikan saham LVMH telah membuat CEO LVMH, Arnault memperkuat posisinya sebagai orang terkaya kedua dunia mengalahkan Bill Gates. Total kekayaan Arnault saat ini mencapai US$ 122 miliar atau setara Rp 1.793,4 triliun.

Forbes mencatat, antara Kamis, 15 Oktober dan Kamis, 22 Oktober, saham LVMH melonjak 6%, jauh mengungguli S&P 500, yang turun 0,9% selama periode waktu itu, dan Dow Jones Industrial Average, yang turun 0,5%.


LVMH belum benar-benar pulih dari dampak pandemi. Perusahaan induk dari merek lama seperti Bulgari, Guerlain dan Dom Pérignon ini, melaporkan penurunan pendapatan sebesar 21% dalam sembilan bulan pertama tahun ini pada tanggal 15 Oktober.

Baca Juga: Warren Buffett sebut kesuksesan datang bagi Anda setelah pelajari sifat langka ini

Sektor kosmetik, minuman, perhiasan, dan ritel semuanya melaporkan pendapatan yang lebih rendah pada kuartal III 2020 dibandingkan periode yang sama 2019.

Tetapi bisnis fashion dan barang-barang kulit naik 12%. Peningkatan ke divisi terbesar perusahaan sebagian besar didorong penjualan yang kuat dari Louis Vuitton dan Dior.

LVMH bukan satu-satunya perusahaan barang mewah yang mengalami peningkatan. Pembuat tas Birkin, Hermès, juga melaporkan pertumbuhan 7% di kuartal ketiga.

Meskipun penjualan turun jauh di Eropa dan Amerika, perusahaan-perusahaan ini naik hampir 21% di Asia karena negara-negara yang telah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19, termasuk China dan Korea Selatan, mengalami pemulihan ekonomi yang kuat.

Baca Juga: Intip tiga pertanyaan kunci Jeff Bezos saat interview calon karyawan

Arnault bukan satu-satunya miliarder yang mendapatkan banyak uang pekan ini. Saham media sosial mengalami keuntungan berkat laporan kuartalan yang kuat dari Snap Inc, yang menghancurkan ekspektasi investor untuk pendapatan, mendorong saham perusahaan ini melonjak 37%.

Bahkan calon kompetitornya juga tersingkir. Pada hari Rabu, layanan video pendek Quibi mengumumkan ditutup setelah hanya enam bulan beroperasi. Antara 15 Oktober dan 22 Oktober, pendiri Snap Evan Spiegel (kekayaan bersih: US$ 7,7 miliar) dan Bobby Murphy (kekayaan bersih: US$ 8,1 miliar) masing-masing memperoleh US$ 2 miliar dan US$ 2,2 miliar.

Editor: Noverius Laoli