Kekhawatiran Brexit mereda, minyak pun melaju



JAKARTA. Harga minyak WTI kembali bertenaga setelah isu Brexit terendam sesaat. Diprediksi arah pergerakan bisa kembali mengejar target resistance di US$ 50 per barel.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/6) pukul 17.30 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange terbang 1,68% ke level US$ 48,79 per barel dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terakhir harga minyak WTI masih tergelincir 0,16%.

Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka mengatakan harga minyak WTI kembali rebound setelah pelaku pasar mencoba untuk memanfaatkan keuntungan dengan membeli di saat harga rendah atau bargain hunting. Aksi teknikal ini cukup kuat mendorong pergerakan positif harga.


Selain memang setelah rilis polling terbaru Brexit, ditunjukkan 45% warga Inggris memilih untuk bertahan di keanggotaan Zona Eropa. “Hal ini juga beri dukungan bagi harga komoditas untuk naik lagi karena USD melemah setelah poundsterling kembali dilirik,” kata Nanang.

Tentunya dengan pelemahan USD, harga komoditas pun mendapat ruang gerak tambahan. Belum lagi dilaporkan rig produksi minyak AS kembali bertambah.

Meski untuk jangka panjang ini artinya bisa terjadi peningkatan produksi lagi dari AS, namun untuk jangka pendek ini merupakan sinyal positif. “Artinya ada peningkatan permintaan di pasar yang membuat produsen minyak AS memutuskan untuk menggenjot produksinya lagi,” papar Nanang.

Editor: Yudho Winarto