KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Health Organization (WHO) mengimbau swarga dunia untuk melakukan physical distancing. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai virus corona yang hanya bisa hidup jika memiliki inang (manusia). Namun banyak orang tak mengindahkan physical distancing bahkan masih melakukan aktivitas seperti biasa. Padahal, hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian massal bahkan hilangnya sebuah generasi. Pada kenyataannya, Covid-19 bisa berakibat fatal pada usia produktif. Di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, 60% pasien Covid-19 masuk dalam kelompok produktif. Kelompok ini juga tidak terlepas dari risiko kemungkinan perburukan yaitu ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). Hal ini juga berkaitan dengan teori Herd Immunity, yaitu membiarkan imunitas alami tubuh hingga terbentuk daya tahan terhadap virus. Sehingga, penyebaran virus diharapkan reda dengan sendirinya.
Kematian massal akibat corona bisa terjadi di Indonesia, jika...
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Health Organization (WHO) mengimbau swarga dunia untuk melakukan physical distancing. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai virus corona yang hanya bisa hidup jika memiliki inang (manusia). Namun banyak orang tak mengindahkan physical distancing bahkan masih melakukan aktivitas seperti biasa. Padahal, hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian massal bahkan hilangnya sebuah generasi. Pada kenyataannya, Covid-19 bisa berakibat fatal pada usia produktif. Di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, 60% pasien Covid-19 masuk dalam kelompok produktif. Kelompok ini juga tidak terlepas dari risiko kemungkinan perburukan yaitu ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). Hal ini juga berkaitan dengan teori Herd Immunity, yaitu membiarkan imunitas alami tubuh hingga terbentuk daya tahan terhadap virus. Sehingga, penyebaran virus diharapkan reda dengan sendirinya.